Dari kongres 2010 inilah tergambar ulang wajah Demokrat. Demokrat ternyata tidak dibawah kendali mutlak SBY. SBY dipecundangi di kongres Bandung tersebut.Â
Memang, siapa pun yang terpilih akan menjadikan Ibas, anak SBY sebagai sekjen. Tentu sebagai hiburan atas kekalahan SBY dalam kongres.Â
Anas Urbaningrum yang sudah matang secara politik karena aktivitas nya dalam jaringan alumni HMI mampu menggulingkan mentornya. Siapa lagi mentor politik Anas kalau bukan SBY?Â
Ketika Anas tersandung skandal Hambalang, Orang-orang masih menganggap sebagai pertarungan Bandung yang belum selesai. Anas masih belum mendapatkan restu SBY meski sudah jelas jelas mampu menggaet suara Demokrat di kongres.Â
SBY mencoba membabat akar akar Anas di Demokrat ketika SBY mengambil jabatan ketua umum Demokrat melalui kongres Luar Biasa. Â Anas dan kelompoknya menjadi orang orang terbuang. Banyak yang keluar dari Demokrat, tapi masih banyak juga yang tetap setia di dalam Demokrat.Â
Pada kongres 2020 yang menetapkan AHY sebagai ketua umum, SBY seperti nya merasa sudah mampu mengendalikan kembali Demokrat. Sehingga banyak hal yang berpusat dan ditarik menjadi kewenangan sendiri.Â
SBY lagi lagi gagal memahami kelompok Anas Urbaningrum. Bagaimana pun juga Anas Urbaningrum belum habis di Demokrat. Ketika SBY terlalu percaya diri, kelompok ini seperti nya bangkit melakukan perlawanan juga.Â
Kehadiran Nazaruddin di Kongres Luar Biasa Medan dapat menjadi salah satu petunjuk bahwa SBY salah dalam memperhitungkan kekuatan Anas Urbaningrum.Â
Demikian dan Selamat hari Senin bagi yang merayakannya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI