Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mendadak Ketua Umum

6 Maret 2021   05:34 Diperbarui: 6 Maret 2021   05:36 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aturan bahwa calon walikota atau bupati, gubernur, atau bahkan presiden harus anggota partai sangat pas. Tidak boleh ada mendadak bupati. Atau mendadak walikota. Masa pedagang yang biasa berpikir untung rugi berkiprah sebagai politisi?  Jika pedagang menjadi politisi maks yang lahir adalah pedagang kekuasaan. Mereka berpikir untuk beroleh untung ketika membuat kebijakan di daerah yang dipimpin nya. 

Hari ini ada mendadak ketua umum. Moeldoko tahu tahu menjadi ketus umum Demokrat. Sebetulnya mirip juga ketika AHY mendadak ketua umum setahun yang lalu. 

Mendadak ketua umum jelas mencederai perjuangan partai. Jelas mencederai ideologi partai. Sesuatu yang seharusnya dijauhi oleh partai mana pun. 

Akan tetapi persoalan nya, bukan kah semua partai di negeri ini tidak memiliki ideologi kecuali kepentingan? Dan kepentingan pun lebih sering dibaca salah menjadi duit semata. 

Nasibmu wahai negeri ku...... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun