Ketiga, dengan cara membiarkan nya mengambang. Tokoh utama protagonis tidak menang. Tokoh utama antagonis juga tidak kalah. Apalagi mati.
Model akhir cerita ini, sangat aku gemari. Dalam cara pengakhiran cerita seperti ini, kita tidak pernah membudakkan tokoh dalam cerita yang kita bikin. Tokoh adalah tokoh natural dengan persoalan persoalan mereka sendiri. Bukan persoalan yang dibebankan oleh penulis cerita.
Keunggulan lainnya, sebagai penulis cerita, kita tidak sedang mengarahkan pembaca cerita. Kita mengajak pembaca untuk ikut membuat cerita itu sendiri sesuai dengan konteks masing-masing. Mereka bebas ber interpretasi.
Pembaca tidak kita paksa untuk menikmati sebuah nilai tertentu. Pembaca dipersilakan untuk mengambil nilai jika memang menemukan secara kritis. Kalau cuma bisa menikmati jalan cerita juga tak masalah.
Begitulah sebuah cerita diakhiri. Semoga tidak bermanfaat karena memang sudah biasa. Cuma buat iseng aja. Coba mau nulis apa, wong baru baru bangun tidur?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H