Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Jangan Terlalu Lama Pacaran, Apalagi Mikir

5 Februari 2021   06:35 Diperbarui: 5 Februari 2021   06:44 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika pacaran, perbedaan itu tidak terlihat karena belum setiap detik setiap jam bersama. Perbedaan itu akan muncul begitu banyak ketika kalian sudah berada dalam satu kamar. 

Mau tidur dengan lampu menyala atau padam. Mau tidur miring kiri atau kanan. Mau tidur dengan dengkur atau sepian. Terus handuk setelah mandi ditaruh dimana? Jawaban kalian berdua akan berbeda. 

Akan sangat banyak lagi. Dan sebanyak apa pun perbedaan, hanya satu s jalan keluarnya yaitu saling memahami. Tanpa saling memahami, pertempuran bisa terjadi setiap saat. Dan pertempuran pertama akan memantik puluhan pertempuran berikutnya. 

Perjalanan pernikahan akan berpuluh-puluh tahun. Tahun pertama kalian berdua akan sangat saling memahami. Tahun kedua, Suami bicara, istri mendengarkan. Tahun ketiga, Istri bicara, suami mendengarkan. 

Tahun keempat, sudah mulai ada keinginan untuk saling bicara. Suami bicara,istri juga bicara. Siapa yang mau mendengarkan? Tak ada lagi yang mau mendengar. Yang mendengar para tetangga karena ada piring melayang dan pecah berantakan. 

Makanya, ada mitos lima tahun perkawinan pertama. Karena lima tahun pertama ego masih sama sama kuat. Tahu keenam lah mulai bergeser. Bisa menjadi dewasa saling menyayangi. Bisa juga juga menjadi kan idaman lain. 

Menikah itu bukan perjalanan biasa. Kita harus punya nafas panjang untuk menjaganya. Dengan saling memahami dan menyayangi. Bukan sekadar cinta. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun