Ternyata kenangan tahun baru kemarin menjadi kenangan terakhir kebersamaan kita. Ya, kita.Â
Tadinya aku memang tak mau ikut ikutan merayakan tahun baru. Tapi kemampuan mu merayu membuat keengganan ku langsung melipir ke pinggir.Â
"Ya. Oke. Siapa tahu ini memang tahun baru terakhir kita. "
Mungkin itulah makanya orang tua sering melarang kita ngomong sembarangan. Mereka anggap setiap kata yang sempat keluar dari mulut kita adalah doa. Dan ucapan ku benar benar menjadi kenyataan.Â
"Kemana kita? "
"Kan kamu yang ngajak? "
"Siapa tahu kamu mau ke suatu tempat? "
"Boleh? "
"Iya. Aku ikut saja. "
Akhirnya, aku mengajakmu untuk makan jagung bakar di ujung jalan saja. Kamu juga tak keberatan walaupun cuma duduk di pinggir jalan sambil memandang ke langit yang beberapa kali terlihat terang karena letusan kembang api.Â