Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keganasan Janda Perias Penganten

9 Januari 2021   05:10 Diperbarui: 9 Januari 2021   05:38 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan sebetulnya tak ada pemuda yang mau menyerahkan jiwanya kepada Yu Marni jika tidak terpaksa. Bambang waktu itu juga sedang terbelit utang karena suka judi. 

"Dia menyukaimu? " tanya Wak Katok kepadaku dan langsung bikin aku tersentak. 

Aku tak bisa menjawab pertanyaan itu. 

"Aku punya ajian penolaknya kalau kamu mau. "

Wak Katok masuk ke dalam rumahnya agak lama. Dan ketika keluar, dia membawa bungkusan berupa kain putih. Agak sedikit bulukan. Seperti sudah terlalu lama di simpan. 

Aku tak lagi khawatir untuk menikahi Yu Marni setelah mendapat bekal dari Wak Katok.  Aku tak ingin menjadi orang kelima yang mati percuma di rumah mewah milik Yu Marni. 

Aku tersenyum sendiri. Membayangkan dapat warisan yang begitu banyak dari Yu Marni. 

Sekarang giliranmu, Marni. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun