Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Istriku Pergi Meninggalkanku Saat Kuterpuruk

6 Januari 2021   10:36 Diperbarui: 6 Januari 2021   10:42 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tribunnewsmaker.com

Aku harus lebih tegar. Karena semua ini pasti sudah ada catatannya di atas sana. Laki-laki tak boleh cengeng. 

Padahal, di malam sunyi, aku sering menangis. Di hadapan-Nya. Memohon dikuatkan hati untuk melewati cobaan ini. 

"Lalu jadi pergi?" tanya Wawan. 

Aku mengangguk. 

"Kamu memang salah memilih istri. Dari nama saja harusnya kamu mengerti kalau Lalu tak akan betah di suatu tempat. Dia akan terus bergegas dan bergegas."

Kamu asal. 

"Tidak. Sementara kamu Dan. Kamu akan selalu menyambung banyak hal. Kamu memang lahir dengan takdir sebagai penggabung."

Terus? 

"Kamu harusnya mampu membangun keluarga dengan baik. Tapi tidak dengan Lalu. Biarkan dia pergi. Kamu akan mendapatkan yang lebih baik."

Dan tanpa disadari, ada harapan menyusup. Mungkinkah ada perempuan lain yang bisa menggantikan Lalu? 

Pagi juga ada akhirnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun