Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kamar Kos Plus Plus

25 Desember 2020   08:35 Diperbarui: 25 Desember 2020   08:42 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gak sabar juga pengen liat kos kosan yang ada tambahan nya itu. Aku tungguin kakak tingkatku itu dengan baik dan benar. Takut, kesempatan bagus ini hilang. 

"Ini tempatnya. "

Setelah bincang ke sana kemari, akhirnya, kakak tingkatku itu menyampaikan maksud kedatangan nya ke rumah Pak Erman. 

"Benar? " tanya Pak Erman seakan menginginkan kepastian dariku. 

"Iya, Pak. "

"Sudah dengar ceritanya? "

"Baru dibilang plus plus, sih? "

Ternyata di kamar kos yang pintunya menghadap samping rumah itu dulu pernah ada mahasiswi bunuh diri. Sekitar lima tahun lalu. Dan sejak itu, tak ada mahasiswa berani ngekos di kamar itu. Hingga kini. 

"Kalau masnya berani, silakan saja. Mungkin cuma butuh dibersihkan sedikit. Kalau seprei nanti tinggal minta ke istri saya. "

Dan tanpa pikir panjang apalagi lebar, aku terima tantangan itu. Aku lebih takut kehujanan di luar daripada sama cumt hantu belaka. Apalagi kalo hantunya cewek. Lumayan. Dapat plus beneran. 

"Enak tidurnya? " tanya kakak tingkat ku waktu ketemu di kantin kampus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun