Gak sabar juga pengen liat kos kosan yang ada tambahan nya itu. Aku tungguin kakak tingkatku itu dengan baik dan benar. Takut, kesempatan bagus ini hilang.Â
"Ini tempatnya. "
Setelah bincang ke sana kemari, akhirnya, kakak tingkatku itu menyampaikan maksud kedatangan nya ke rumah Pak Erman.Â
"Benar? " tanya Pak Erman seakan menginginkan kepastian dariku.Â
"Iya, Pak. "
"Sudah dengar ceritanya? "
"Baru dibilang plus plus, sih? "
Ternyata di kamar kos yang pintunya menghadap samping rumah itu dulu pernah ada mahasiswi bunuh diri. Sekitar lima tahun lalu. Dan sejak itu, tak ada mahasiswa berani ngekos di kamar itu. Hingga kini.Â
"Kalau masnya berani, silakan saja. Mungkin cuma butuh dibersihkan sedikit. Kalau seprei nanti tinggal minta ke istri saya. "
Dan tanpa pikir panjang apalagi lebar, aku terima tantangan itu. Aku lebih takut kehujanan di luar daripada sama cumt hantu belaka. Apalagi kalo hantunya cewek. Lumayan. Dapat plus beneran.Â
"Enak tidurnya? " tanya kakak tingkat ku waktu ketemu di kantin kampus.Â