Aku pikir, aku salah nulis judul cerita ini. Ternyata tidak! Â Kalian juga pasti pada awalnya akan menyangka kalau judul cerita ini salah atau ada yang kurang tepat. Ternyata, tidak juga!Â
Begini ceritanya.Â
Sebut saja laki-laki itu bernama Kimda. Seorang laki-laki tulen karena dia punya titit. Dan tititnya tiap pagi bangun, seperti titit semua lelaki di dunia ini.Â
Kimda juga bekerja layaknya laki-laki lain. Jabatan di kantor selalu naik, bahkan bikin teman teman satu angkatan ngiri pada Kimda karena jabatan Kimda paling kinclong di antara mereka.Â
Kelemahan Kimda cuma satu, vdan tentu saja bukan lemah sahwat. Sahwat Kimda jelas normal. Paling tidak, jika diukur dari burung yang selalu bangun membersamai nya di pagi hari.Â
Kelemahan Kimda hanyalah belum punya pacar. Padahal, laki seumuran dia, semua sudah kawin. Bahkan teman SD Kimda ada yang sudah mau ngawinin anaknya lagi.Â
Terus berdasarkan informasi teman, sebaiknya Kimda ikut biro jodoh online. Pasti banyak yang mau. Pake banget. Karena wajah Kimda lebih mirip Tom Cruise daripada Tom Cruise nya sendiri.Â
"Siapa tahu jodohmu disediakan di situ, Kim, " saran Sodikin. Teman dan sekaligud sahabat Kimda di kantor saat makan siang bareng.Â
Kimda hanya mengangguk. Walaupun merasa harga diri turun kalau sampai ikut kayak gituan.Â
Tapi, mau dikata apa lagi?Â
Dengan segala perasaan, Kimda pun daftar. Singkat cerita, Kimda memang mendapatkan gadis sebagaimana diimpikan nya selama ini. Pokoknya, gadis itu dapat disebut Kimda banget.Â
Tanpa mengulur ngulur waktu lagi Kimda langsung melamar dan menentukan waktu nikah. Saat pandami katanya paling pas untuk nikah. Modal tak perlu banyak banyak.Â
Nah, ini dia.Â
Persoalan muncul pada malam pertama. Ketika Kimda hendak beraksi, Rini Setiowati malah menangis. Â Entah kenapa. Dan Kimda mulai merasa ada yang aneh.Â
"Ada apa, Sayang? "
"Aku dikutuk. "
"Dikutuk siapa dsn rangka apa? "
Rini pun bercerita. Bahwa dahulu kala, waktu dia masih kecil. Masih tinggal di kampung dia pernah dikutuk.Â
Siapa yang mengutuk Rini?Â
Tak lain dan tak bukan adalah ibunya sendiri. Waktu itu, Ibu Rini sedang sakit. Tak ada siapa siapa di rumah. Dan ibunya menyuruh Rini untuk membeli obat di warung.Â
Hujan lebat. Gelehar geledek bersahutan. Rini kecil tak berani pergi ke warung membeli obat.Â
Saat itulah ibunya mengutuk.Â
"Percuma aku punya anak. Disuruh beli obat saja malas. Semoga kamu nanti susah punya anak. "
Setelah mengucapkan kutukan itu, kemudian terdengar gelegar geledek seperti dalam film film itu.Â
Dan sejak saat itu, Rini takut menikah hingga ketemu Kimda.Â
"Ibumu mengutukmu? " tanya Kimda.Â
Rini mengangguk.Â
Dan Kimda cuma bisa pasrah. Tapi, pelan pelan dia tetap mencoba menggauli istrinya. Biarlah tak punya anak, yang penting punya istri.Â
Hingga suatu hari terdengar teriakan Rini dari kamar mandi.Â
Karena kaget Kimda langsung mendobrak pintu kamar mandi yang tidak dikunci itu. Ternyata Rini sedang menggenggam test pack.Â
"Aku hamil. "
"Katanya kamu dikutuk ibumu? "
"Cuma dalam mimpi. Ibuku kan udah meninggal pas aku lahir. "
Begitulah cerita Kimda. Yang berhasil menghamili istrinya sendiri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H