Dengan segala perasaan, Kimda pun daftar. Singkat cerita, Kimda memang mendapatkan gadis sebagaimana diimpikan nya selama ini. Pokoknya, gadis itu dapat disebut Kimda banget.Â
Tanpa mengulur ngulur waktu lagi Kimda langsung melamar dan menentukan waktu nikah. Saat pandami katanya paling pas untuk nikah. Modal tak perlu banyak banyak.Â
Nah, ini dia.Â
Persoalan muncul pada malam pertama. Ketika Kimda hendak beraksi, Rini Setiowati malah menangis. Â Entah kenapa. Dan Kimda mulai merasa ada yang aneh.Â
"Ada apa, Sayang? "
"Aku dikutuk. "
"Dikutuk siapa dsn rangka apa? "
Rini pun bercerita. Bahwa dahulu kala, waktu dia masih kecil. Masih tinggal di kampung dia pernah dikutuk.Â
Siapa yang mengutuk Rini?Â
Tak lain dan tak bukan adalah ibunya sendiri. Waktu itu, Ibu Rini sedang sakit. Tak ada siapa siapa di rumah. Dan ibunya menyuruh Rini untuk membeli obat di warung.Â
Hujan lebat. Gelehar geledek bersahutan. Rini kecil tak berani pergi ke warung membeli obat.Â