Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Para Eksil, yang Dibui Tanpa Jeruji

14 Oktober 2020   11:15 Diperbarui: 14 Oktober 2020   14:31 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surat dari Praha. Kompascom

Menurut catatan sejarah, jumlah mereka memang mencapai ribuan. Dan mereka tersebar di banyak negara. 

Dan eksil paling baru atau masih ada dalam pemberitaan waktu terjadi demo UU Cipta Kerja oleh PA 212 adalah Rizik.  Pentolan FPI itu sekarang terlunta-lunta menjadi eksil di Arab Saudi. 

Kabar kepulangan Rizik selalu menjadi berita hangat.  Walaupun selalu gagal karena belum bisa menyelesaikan persoalan dia sendiri dengan pemerintah Arab Saudi yang mencekal kepulangan dia. Memang agak beda dikit karena eksil biasanya dilakukan oleh negara asal, akan tetapi Rizik justru disebabkan persoalan di negara tinggal. 

Ya, orang orang eksil itu terpaksa menjadi warga negara di Negri orang karena dibuang oleh negara nya sendiri. Mereka ingin pulang tapi tak bisa. Mereka bertahun-tahun tertahan bahkan ada yang harus menyimpan kerinduan sampai ujung hayatnya. 

Jadi, kenapa harus pindah kewarganegaraan? 

Orang bilang "Hujan batu di negeri sendiri lebih baik dari pada hujan emas di negeri orang". Tapi akan lebih baik lagi jika hujan emas di negeri sendiri. 

Ah, jadi ingat UU ciptaker. Untuk siapa UU itu dibikin? Untuk rakyat atau untuk cukong yang hendak investasi? 

Wis, sing penting kumpul walaupun mangan ora mangan. Mari kita berkerjasama bahu membahu membangun negeri tercinta ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun