"Gila, kamu Mdi, " kata Agus saat istirahat makan siang.Â
"Kenapa? "
"Masa kamu kritik pimpinan saat rapat? Bisa bisa kamu besok dipecat. "
"Tak mungkin mereka memecat saya. "
"Kenapa? "
"Karena hari ini juga saya ngundurin diri. "
Dan besoknya, Agus nemat tak melihat wajah Kamdi lagi. Â Dan seminggu kemudian, Agus melihat Kamdi berjalan menuju gedung sebelah kantor lamanya. Berarti Kamdi sudah punya kantor baru.Â
"Kalau begitu, Lama-lama kamu bisa gila, Bro, " kata Nisa. Teman sekantor yang sering mencuri pandang ke arah Kamdi. Sayang, Kamdi kurang paham kode kode yang dikirim Nisa.Â
"Sudah banyak yang bilang aku gila. Dan mungkin memang akan begitu, " jawab Kamdi santai.Â
Sekarang Kamdi memang merasa dirinya gila. Karena Kandi merasa dirinya tak bisa menyesuaikan dengan penyimpangan penyimpangan di sekitarnya. Bagi Kamdi, penyimpangan tetap penyimpangan. Dan setiap penyimpangan harus dilawan.Â
Tapi kenapa orang-orang menganggap Kamdi gila ketika Kamdi melakukan hal yang memang harus dilakukan.Â