Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Melihat AHY Pasca Demo

10 Oktober 2020   05:20 Diperbarui: 10 Oktober 2020   05:26 1464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehingga, posisi tengah Demokrat seperti tak dibutuhkan oleh pemerintah ataupun oposisi. Demokrat tak ikut pemerintah, pemerintah tak peduli, karena suara mereka sudah cukup untuk selalu menang, kapan pun juga. Demokrat tak ikut atau ikut oposisi, oposisi pun sudah pasti kalah. 

Dilema yang sangat mendasar bagi Demokrat.  Maka, mau tidak mau, suka tidak suka, Demokrat di bawah AHY harus berubah. Tidak bisa lagi mengandalkan posisi abu abunya. 

Ada momen RUU Cipta Kerja. Wajar jika Demokrat ngegas. Sepertinya Demokrat sedang mengubah citra. Sepertinya Demokrat sedang mencari tempat berdiri baru. 

Hanya saja, bagi saya, Demokrat kurang cermat dan agak terburu buru. Seharusnya Demokrat mendorong ketidakpuasan masyarakat, terutama buruh, ke arah jalan menuju MK. 

Jika Demokrat mengambil posisi jalan MK, menurut saya hal demikian menjadi kecerdasan tiada tara. Akan tetapi, sayangnya, Demokrat tak terdengar menuju jalan itu. 

Maka, jangan salahkan jika efek negatif demo Cipta Kerja akan berdampak kepada citra Demokrat. Pasca demo, orang akan melihat langkah langkah AHY berikutnya. 

Semoga langkah berikutnya dapat menghindarkan Demokrat dari citra buruk keberpindahan posisi berdiri yang salah perkiraan. Dan AHY akan diuji kecerdasan kepemimpinannya di Demokrat. 

Selamat berkerja AHY. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun