Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Mbah Jeneng

4 Oktober 2020   05:26 Diperbarui: 4 Oktober 2020   05:27 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi dasar Kamdi, kadang otaknya susah diatur. Apalagi setelah makan telor buaya yang ditemukan di dekat Candi Mbah Jeneng, kadang Kamdi merasa diri lebih baik dari semua orang Kampung. Kamdi merasa mendapatkan titisan Mbah Jeneng. 

"Nanti malam sudah harus bergerak, " Kamdi memperhatikan wajah bininya yang kelihatan damai setelah pertempuran habis habisan itu. 

Malam itu juga Kamdi bergerak. Sendirian. Karena kalau ngajak teman pasti akan bocor ke mana-mana. Kamdi belum berani menghadapi risiko itu. 

Dengan bekal parang yang sudah ditanamkan, Kamdi pergi ke Candi Mbah Jeneng.  Tekadnya sudah bulat. Meminta bambu Candi untuk menutup bagian belakang rumah barunya. 

Kamdi berhasil memotong sepuluh bambu. Dengan badan berpeluh, Kamdi menggotongnya menjadi dua ikatan. Lima bambu lima bambu. 

Setelah dua kali balik, Kamdi merasa capek juga. Langsung tertidur pulas. 

Anehnya, ketika Kamdi bangun, tak ada tuh sepuluh bambu yang semalam berhasil diambilnya dari Candi. 

"Dikemanakan bambu yang di belakang rumah? " tanya Kamdi kepada istrinya yang sedang hendak mencuci. 

"Bambu? " istrinya ikut bingung. 

"Semalam aku ambil bambu dari Candi Mbah Jeneng. "

"Ambil bambu dari Candi Mbah jeneng? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun