Hingga terlintas untuk kembali hidup sendiri.Â
Sampai akhirnya, suatu pagi yang subuh, istriku perutnya mules. Dia sedang hamil anak pertama ku.Â
Dan seorang jabang bayi, mulai mengisi kisah hidupku. Â Wajah mungilnya selalu bikn rindu. Selalu ingin cepat pulang dan menggendongnya. Â Selalu ingin mencandainya.Â
Masih. Istriku masih cerewet. Biar sajalah. Â Sekarang toh sudah ada hati lain yang selalu menghiburku di rumah.Â
Ada. Ya, selalu ada tangis dan tawa yang dirindukan setiap saat.Â
Ternyata, inilah indahnya sebuah keluarga. Baru aku temukan. Baru aku rasakan.Â