Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Ayahku Seorang Dokter

1 April 2020   09:58 Diperbarui: 1 April 2020   10:10 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kadang aku kesel juga dengan cerita Bunda tentang ayah.  Kenapa ayah harus melakukan itu semua? Toh, sekarang tak ada yang peduli pada nasib kami sebagai anakmu. 

Kalian pasti masih ingat peristiwa yang terjadi pada tahun 2020 lalu.  Memang sudah sepuluh tahun berlalu. Dan mungkin sudah banyak yang melupakan nya. 

Ada jenis virus baru yang mewabah di seluruh dunia. Berasal dari sebuah kota di Cina, tapi dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Dan dunia pun gempar karena kematian manusia akibat virus ini berlipat setiap harinya. 

Juga di Indonesia. Walaupun aku waktu itu baru berusia 5 tahun, aku tahu persis bagaimana bahayanya virus tersebut.  Sekolah sekolah diliburkan.  Juga semua orang yang tadinya bekerja di kantor, harus bekerja di rumah.  Kalau tak salah namanya Wfh, work from home. 

Ayahku justru tak pulang pulang.  Kata Bunda, ayah memang berbeda. Ayah tak bisa bekerja dari rumah seperti orang lain.  Karena ayahku seorang dokter. Dia harus bekerja di rumah sakit. Bahkttak boleh pulang. 

"Sebentar saja tak boleh, Bunda? " tanyaku. 

"Iya. Dede juga kangen ayah, " tambah adikku. 

Bunda tak langsung menjawab. Kepala ku dan kepala adikku diusapnya penuh haru. 

"Nanti Bunda bilangin ayah, ya? " kulihat Bunda menangis. Tak seperti biasanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun