Dan ternyata perempuan itu setelah menutup kembali mobilnya dan kembali ke kafe. Aku berbalik dan kembali menemukan mata itu. Entah kenapa, kemudian aku sudah duduk di hadapan perempuan itu di meja yang selalu di pesannya.Â
Perempuan itu bercerita banyak. Seperti biasa ketika aku melihat nya dari kejauhan.Â
Ada dua cangkir kopi di meja. Ketika perempuan itu meminum di cangkirnya., aku juga meminum dari cangkir yang satunya lagi.Â
Malam itu semakin larut. Semakin larut. Dan semakin latut saja.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H