Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumah Tanpa Jendela

9 Februari 2020   16:19 Diperbarui: 9 Februari 2020   16:19 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang, laki-laki itu memiliki teman setia. Seekor anjing yang telah diselamatkan hidupnya. 

Setiap pagi, laki-laki itu selalu mengajak anjingnya ke sawah. Dan anjing itu selalu setia menemani nya seakan hendak membayar hutang nyawanya. 

Sampai kemudian orang orang itu datang lagi. Bukan mencari anjing lagi tapi mereka mencari laki-laki tersebut. 

Kemudian mereka beramai-ramai membunuhnya. 

Dan anjing itu pun hanya bisa melihat dari celah-celah daun pintu, sebelum seorang laki-laki menemukan dan juga membunuhnya. 

Tak ada yang menguburkan kedua mayat itu. Hingga kemudian, muncul virus mematikan di kampung itu. 

Satu demi satu, warga kampung meninggal secara misterius. 

Entah benar atau tidak. Yang pasti, aku sekarang sedang berdiri di depan rumah misterius itu. Rumah tempat laki-laki tersebut terbunuh bersama anjingnya. Karena aku anak dari laki-laki tersebut. Karena aku ingin meminta maaf, telah menyia nyiakan dia. Padahal, dia telah mencoba menjadi orang tua yang baik. Walau tak pernah melahirkanku. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun