Wakil menteri bisa dipakai untuk menghadapi otak-otak kolot yang pasti akan menghambat Nadiem dalam membuat terobosan. Tapi, ternyata toh, tak ada wamen pendidikan.
Sebelum bicara keluar, Nadiem memang harus bersusah payah mengkonter siapa pun yang bermental kolot di dalam kementerian. Inilah pekerjakan yang paling berat. Jika tidak hati-hati, kemungkinan besar malah Nadiem yang akan terpental dari Senayan paling dahulu dibanding menteri kabinet maju yang lainnya.
Sebagai seorang guru yang sudah merasakan beratnya tekanan untuk membangun kreativitas di dunia pendidikan, saya masih berharap Nadiem mampu mengatasi hal tersebut.Â
Berat. Bahkan sangat berat, memang. Karena jumlah siswa, jumlah guru, dan jumlah sekolah yang begitu banyak. Ditambah jumlah perguruan tinggi, baik yang bonafit maupun yang tidak.
Disertai luas wilayah sebaran yang begitu luas hingga ke ujung gunung pula. Maka, harapan itu cukup terselip di sepanjang kegetiran dan kegagalan yang justru begitu besar.
Nadiem, aku berdiri di belakangmu untuk menghajar manusia-manusia kolot yang selama ini telah membelenggu pendidikan sehingga anak-anak kehilangan masa depan mereka.
Maju tak gentar, untuk Indonesia lebih baik. Semoga Nadiem bukan hanya lima tahun, tapi hingga sepuluh tahun bertahta di Senayan. Hingga anak-anak negeri ini bisa tersenyum meloncati masa depannya yang gemilang.
Semoga!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI