Menjadi gubernur di DKI memang sebuah keuntungan tersendiri. Â Contohnya saja Jokowi. Â Hanya dalam waktu 2 tahun saja langsung elektabilitas menjadi paling puncak. Â Dan sekarang masih bisa nongkrong di Medan Merdeka Utara untuk waktu 5 tahun ke depan.Â
Hampir banyak contoh keuntungan calon presiden dari penguasa ibukota negara tersebut.Â
Dan Anies Baswedan, Â yang sekarang menunggui kursi Balai Kota, Â menjadi manusia paling beruntung untuk tahun 2024. Hanya saja perlu beberapa syarat untuk mengikuti jejak Jokowi berhasil menggeser kursinya dari Medan Merdeka Selatan ke Medan Merdeka Utara. Hanya beberapa meter kan?Â
Pertama, Â Anies Baswedan harus menunjukkan prestasi kerja, Â bukan prestasi bicara. Â Selama satu tahun lebih di Balai Kota, Â berita yang muncul ke permukaan masih berita berita minus prestasi kerja dan lebih banyak pertunjukan permainan kata kata.Â
Permainan kata kata paling anyar dan cukup banyak dipertanyakan adalah penggunaan kata "drainase vertikal" Padahal maksudnya hanyalah biopori.Â
Kedua, Â jangan mengambil oposisi terhadap presiden. Â Kebetulan, Â presiden negeri ini saat ini adalah Jokowi. Â Jadi, Â jangan beroposisi dengan Jokowi. Â Kerugian amat besar, Â jika Anies Baswedan mengambil sikap beroposisi terhadap Jokowi. Â Karena kesana besarnya, Â masih ada dendam di hati Anies Baswedan atas pemecatannya sebagai menteri pendidikan.Â
Rakyat tak mau ada pemimpin pendendam. Â Rakyat ingin pemimpin yang memiliki dada lapang. Â Bisa melihat bagaimana Pak SBY bisa tinggal diam periode di Medan Merdeka Utara. Â Karena kesabarannya dalam menghadapi serangan. Â
Tak ada sejarah di negeri ini, Â kursi kepemimpinan di berikan kepada orang yang garang menyerang musuh musuhnya. Â Rakyat Indonesia lebih bersifat melankolis. Â Cenderung memilih orang yang teraniaya.Â
Ketiga, Â berperanlah sebagai pemimpin semua warga. Â Masih terkesan sikap partisan Anies Baswedan. Â Lihat saja komentar dan tindakan nya pada peristiwa 22Mei. Sikap Anies Baswedan pada kejadian makar tersebut masih terlihat dengan jelas masih berat sebelah.Â
Padahal, Â jika Anies ingin naik pangkat, Â dia harus mulai berpikir di atas semua golongan. Â Jangan terus terusan terjebak dukungan pilkada DKI. Â Kalau dukungan pilkada DKI saja sudah membuat Anies Baswedan kerdil, Â bagaimana bisa menjadi seorang presiden?Â
Keempat, Â Anies harus kembali menjadi Anies yang dulu. Â Anies yang masih berpikir kritis. Â Anies yang berpikir terbuka. Â Dan Anies yang berjiwa Indonesia.Â