Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kudeta yang Gagal

30 Mei 2019   10:48 Diperbarui: 30 Mei 2019   11:15 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerusuhan 22 Mei bukan peristiwa biasa.  Karena kerusuhan tersebut memang bertujuan untuk sebuah kudeta terhadap pemerintahan yang sah. 

Demo ketidakpuasan terhadap hasil pemilu memang tidak melanggar undang undang.   Juga merupakan hak setiap warga negara yang dilindungi oleh undang undang. 

Akan tetapi,  dari awal sudah diingatkan,  walaupun hanya satu orang yang ngeyel bahwa peringatan dari lembaga resmi penjaga keamanan dinyinyirin sebagai upaya menakut-nakuti peserta demo. 

Peristiwa sebelum demo memang sudah menunjukkan dengan jelas bahwa ada kelompok yang mencoba melakukan people power, walaupun kemudian dikoreksi menjadi enteng entengan.   Dan provokasi provokasi oleh beberapa orang yang selama ini berdiri di seberang pemerintahan,  dan punya sejarah kurang baik,  begitu intens. 

Kerusuhan semakin sempit terjadi.  Penjagaan sangat ketat.  Tapi,  dasar otak kambing,  ambulans pun dipergunakan untuk mengelabui polisi.  Sebuah kebiasaan yang sudah pernah terjadi, dalam hal penyalahgunaan ambulans untuk kepentingan sempit pelakunya. 

Ambulans dipergunakan untuk mengangkut para perusuh.   Dibagikan uang.  Juga dipersenjatai.  Sebuah sikap yang terlihat jelas sebagai upaya kudeta. 

para penembak jitu  juga seperti nya sudah disiapkan untuk menjadikan martir.  Martir ini yang hendak diekspos besar besaran melalui narasi hoaks membangkitkan kemarahan rakyat. 

Dan hoaks 22 Mei memang cukup masif.   Bahkan di daerah daerah sudah ada pasukan yang nyaris sama bekerja untuk memprovokasi. 

untung negeri ini aman.  Para perusuh cere sudah ditangkap.  Cerita besar model Suriah sudah digagalkan. 

Semoga kakapnya segera ditangkap.  Kudeta terlihat rapi,  tapi tak didukung oleh siapa pun kecuali pengikutnya. 

selamat negeri ini.  Makanya,  mikir duluan kalau mau kudeta.  Gagal maning deh. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun