Masih banyak politikus plonga plongo.
Kalau nggak tertangkap KPK terus terjerat narkoba. Â Itulah wajah polikus negeri ini. Â Hanya kemaruk harta. Â Hanya tahu kepentingan diri dan kelompoknya.
Mereka gagal mengimajinasi tentang masa depan negeri ini. Â Imajinasi mereka tumpul. Â Apalagi mengimajinasikan masa depan negeri ini, mengimajikan masa depan mereka sendiri saja mereka terus gagap melakukannya.
Bukan hanya para politikus. Â Hampir semua manusia di negeri ini terus gagal membangun imajinasi tentang masa depan yang lebih baik lebih manusiawi. Â Akan tetapi, para politikus (baik yang murni berada di senayan atau politikus musang berbulu agama yang saat ini marak memunculkan teror dan berimajinasi gelap tentang masa depan negeri ini yang katanya hanya mampu hingga tahun 2030 saja).
Anak-anak seharusnya kita beri imajinasi.
Dan film anak merupakan wahana paling tepat untuk membangun dan memperkuat imajinasi positif anak-anak. Â Melalui sebuah film, anak-anak akan menangkap dan membangun jalan menuju masa depannya.
Sayangnya, anak-anak pun mulai terjebak pada permainan-permainan maya dalam gajet-gajet mereka. Â Permainan permainan maya tersebut sudah pasti menumpulkan imajinasi. Â Bahkan merusak otak anak-anak negeri ini.
Mari bangun kembali imaji-imaji anak-anak, bahkan yang paling liar sekalipun, melalui perfilman. Â Kami rindu film anak yang bermutu, bukan hanya film hantu yang tak berarti apa-apa, kecuali rasa takut dan cemas. Â
Negara harus hadir. Â Negara harus mampu mendorong insan kreatif perfilman nasional berkreasi lebih tinggi. Â Singkirkan hambatan-hambatan. Â Termasuk hambatan pajak, jika memang perlu.
Anak-anak kami rindu "Petualangan Sherina" hadir kembali!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H