Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen| Jendral "K"

15 Maret 2018   07:58 Diperbarui: 15 Maret 2018   09:17 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghirup udara segar lagi.

"Kita harus bersiap juga.  Kita harus tebalkan iman kita.  Orang-orang beragama harus bersatu. Kita lawan komunisme. Kita selamatkan generasi masa depan.  Kita selamatkan negeri ini.  "

"Jadi mereka hantu?" tanya seorang Bapak.

"Komunisme memang selalu begitu.  Mereka selalu muncul seperti hantu. Kalau sekarang hantu beneran. Mereka betul-betul bangkit dari dalam kuburan mereka. Dan aku diberitahu melalui wangsit. Wangsit yang tidak sembarangan. Aku harus uzlah hingga dua minggu."

Orang-orang mulai pulang satu-satu. Ngantuk. Pengin tidur. Menikmati malam. Ada juga yang membangunkan istrinya. Tahu sendirilah. Serangan menjelang fajar memang lebih sering mengasikkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun