Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

3 Hati dalam Gelas (26)

11 April 2016   17:02 Diperbarui: 11 April 2016   18:53 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi sayang, manusia memang terkadang lebih iblis dari iblis itu sendiri.

Ibu tertidur.  Diah hanya memandangi wajah yang seperti damai.  Seperti.  Karena baru saja ibu mengeluh tentang dosa.  Tentang kesalahan.

Mungkinkah wanita yang tak pernah protes ini telah melakukan pembangkangan paling purba?

Kita memang tak boleh menilai sesuatu hanya dari kulitnya.  Banyak koruptor yang santunya tak alang kepalang.  Banyak koruptor yang satu menit sebelum tertangkap sedang berpidato tentang begitu kejamnya koruptor terhadap negeri ini.  Banyak koruptor yang saat menyumbang masjid atau gereja terbanyak jumlah rupiahnya.

Hanya saja, perempuan yang selalu lebih banyak diam dan mengalah ini, mungkinkah ia melakukan pengkhianatan?

Malam semakin larut.

Diah beranjak untuk mengerjakan tahajud.  Diah ingin menyapa Sang Pemberi Hidup.  Diah ingin memasrahkan diri dan hidupnya.  Tak ada yang bisa menghimpun segala kesahnya kecuali Dia.

Ada ketenteraman yang selalu menyelusup ke balik hatinya seuasai salat.  Entah itu murni atau hanya khayali.  Hanya saja, Diah selalu menikmati ketenangan itu sebgai pemberian yang paling indah.

"Nduk..!"

Ibu terbangun.  Suaranya lemah.

"Iya, Bu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun