"Sudah. Â Teman-teman juga banyak yang sudah tahu. Â Tapi, untuk apa mempedulikan masa lalu seseorang? Â Yang pentingkan bagaimana orang itu saat ini?" kata Rara.
Diah merasa lega.
"Jadi kamu tak ..."
"Rara tetap sayang Bunda seribu persen," kata Rara sambil mencium Diah.
"Yakin?"
Rara mengangguk.
"Tidak takut?"
"Rara malah lebih takut sama mulut comel Bu Rini. Â Teman-teman Rara tahu kalau yang menyebarkan gosip tentang bunda adalah bu Rini. Â Dan teman-teman memang lebih tak suka dengan Bu Rini," jelas Rara.
"Masa sih?"
"Kalau bunda tak percaya, bunda boleh bedah dada Rara. Â Pasti banyak darahnya," kata Rara sambil tersenyum.
"Terima kasih, ya, Ra."