Laki-laki yang mengaku mantan murid Diah tampak memarahi laki-laki yang datang dua kali. Â Mungkin mereka tak menyangka kalau yang hendak dituju rumah seorang guru.
Masih ada yang mau memberi hormat kepada mantan gurunya. Â Sebuah peristiwa langka. Â Di kota seperti Jakarta biasanya seorang murid sudah cuek kepada mantan gurunya. Â Tapi, tadi lain. Â Walau preman tapi masih sedikit menyisakan rasa sopan.
"Untung ibu kenal dia," kata Rara.
"Kenapa?"
"Dia itu preman paling kejam. Â Sudah dua kali dipenjara gara-gara menghajar orang. Â Hampir semua preman di sana taku sama dia," jelas Rara.
"Preman juga pernah sekolah kan?"
Rara mengangguk.
"Preman juga pernah punya guru kan?"
Lagi-lagi, Rara mengangguk.
Adrenalin Diah sudah terkuras. Â Badan serasa pegal-pegal. Â Diah pun tiduran. Â Diah menjanjikan untuk bercerita tentang sejarah dirinya di lain waktu saja.
Malam memang sudah merambat tinggi. Â Gang depan rumah sudah sepi. Â Sekali-sekali ada tukang jualan membunyikan tanda jualannya.