Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

3 Hati dalam Gelas (9)

21 Maret 2016   13:06 Diperbarui: 21 Maret 2016   13:37 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laki-laki yang mengaku mantan murid Diah tampak memarahi laki-laki yang datang dua kali.  Mungkin mereka tak menyangka kalau yang hendak dituju rumah seorang guru.

Masih ada yang mau memberi hormat kepada mantan gurunya.  Sebuah peristiwa langka.  Di kota seperti Jakarta biasanya seorang murid sudah cuek kepada mantan gurunya.  Tapi, tadi lain.  Walau preman tapi masih sedikit menyisakan rasa sopan.

"Untung ibu kenal dia," kata Rara.

"Kenapa?"

"Dia itu preman paling kejam.  Sudah dua kali dipenjara gara-gara menghajar orang.  Hampir semua preman di sana taku sama dia," jelas Rara.

"Preman juga pernah sekolah kan?"

Rara mengangguk.

"Preman juga pernah punya guru kan?"

Lagi-lagi, Rara mengangguk.

Adrenalin Diah sudah terkuras.  Badan serasa pegal-pegal.  Diah pun tiduran.  Diah menjanjikan untuk bercerita tentang sejarah dirinya di lain waktu saja.

Malam memang sudah merambat tinggi.  Gang depan rumah sudah sepi.  Sekali-sekali ada tukang jualan membunyikan tanda jualannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun