“Sekali-kali mainlah ke rumah Bagus!”
“Ya, kapan-kapan, Kek.”
“Kek, bagaimana kalau saya bantu untuk biaya rumah sakitnya?” tanya Bunda.
“Saya sangat berterima kasih, Bu.”
Bunda pergi ke kasir. Membayar semua tagihan. Bunda juga memberi uang untuk menebus obat. Kemudian Bunda mengajak Mocsya pulang. Selama perjalanan pulang, Mocsya hanya diam. Diam seribu seratus bahasa. Eh, tidak. Hanya seribu bahasa saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H