Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Husssss!

12 Juli 2015   05:52 Diperbarui: 12 Juli 2015   09:54 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau sudah begini, Sevi baru ingat berdoa.  Sevi pun berdoa.  Doa Sevi khusuk sekali.  Sambil berlinangan air mata.  Dan dia juga teringat Oca.

“Kak, kakak!” ada suara memanggil Sevi. 

Jelas, jelas sekali kalau itu suara Oca.  Tapi di mana dia?  Tentu bukan di kamar Sevi.  Karena pintu kamar Sevi memang sudah dikunci dari tadi.

“Jangan-jangan tuh anak sudah ditangkap sama perampok!” pikir Sevi.

“Kak, kakak!”  panggil Oca kembali.

Sevi mencoba memasang telinganya baik-baik.  Ternyata suara itu terdengar dari arah pintu.  Wah berarti betul, dia sudah ditangkap sama perampok.  Pasti dia sedang menangis.  Pasti dia sedang ketakutan.  Kasihan sekali dia.  Tapi, apa yang bisa dilakukan Sevi?

“Hah...!” Sevi mendesah.  Mencoba memeras otaknya.  Mencari cara menyelematkan adiknya.

“Kakak, buka pintunya!” pinta Oca.

“Perampoknya ada berapa?” bisik Sevi.

“Apa?” tanya Oca.

“Perampok,” ulang Sevi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun