Intel 1 : Kamu harus yakin kalau dia telah pergi. Â Lebih baik lagi kalau dia telah mati.
Intel 2 : Â Dia tak mungkin mati.
Intel 1 : Kenapa?
Intel 2 : Dia penjelmaan iblis.
Lalu kedua intel itu merunduk. Â Berbisik. Â Tak terdengar kata-kata. Â Hanya tawa-tawanya saja yang terdengar. Â Ada resah. Â Ada riang. Â Entah.
Intel 1 : Terus bagaimana dengan kita.
Intel 2 : Aku udah daftar.
Intel 1 : Daftar apa?
Intel 2 : Jadi anak buahnya.
Intel 1 : Gila kamu.
Intel 2 : Kenapa, emang?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!