Mohon tunggu...
Mochamad Solichin Kanta Pradja
Mochamad Solichin Kanta Pradja Mohon Tunggu... Wiraswasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tersenyum & Bersahaja

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sikapi Berita Hoax, YARSI Gelar Gathering PR dan Marketing Rumah Sakit Se-Jabodetabek

8 Agustus 2018   18:16 Diperbarui: 8 Agustus 2018   20:56 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana acara YARSI Gathering PR & Marketing Rumah Sakit se-Jabodetabek

Jakarta Pusat - Dalam Menyikapi Berita Hoax, Rumah Sakit YARSI mengadakan gathering khusus untuk praktisi Public Relation (PR) dan Marketing Rumah Sakit (RS) se-Jabodetabek, Rabu (08/08/2018). Kegiatan yang dihadiri lebih dari 100 peserta itupun bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bagian PR dan Marketing RS dalam menjaga reputasi perusahaan.

"Acara ini dibuat agar para PR dan marketing mengetahui tujuan utama kerjanya, yaitu membuat serta menjaga reputasi RS. Sehingga perlu dibekali ilmu untuk dapat menyikapi fenomena yang ada saat ini, salah satunya mengenai berita-berita hoax," ujar Dr. Mulyadi Muchtiar, MARS, Direktur Utama RS YARSI.

Kegiatan ini juga diisi pemateri Anjari Umarjianto, S.Kom, SH, MARS dan juga Dr. Ir. Haikal Hasan Baras, MA yang menyampaikan "Teknik Negosiasi yang Baik".

Gathering PR & Marketing Rumah Sakit se-Jabodetabek
Gathering PR & Marketing Rumah Sakit se-Jabodetabek
Menurut Mulyadi, adanya Berita Hoax harus diklarifikasi. Sehingga tidak menimbulkan kesimpang siuran. Jangan berlarut dengan satu keadaan yang menyebabkan lambatnya respon. Sementara teknik negosiasi yang menjadi kunci dari performa seorang Marketer.

"Kalau perlu diberikan jawaban berita yang berimbang untuk meluruskan. Peran PR RS untuk mengantisipasi ini sangat penting, karena pemberitaan yang tidak tepat berdampak terhadap reputasi sebuah organisasi," ungkapnya.

Sementara itu, Anjari Umarjianto, S.Kom, SH, MARS mencontohkan adanya RS yang pernah dituntut oleh pasiennya dengan menggandeng pengacara kondang karena merasa telah terjadi malpraktek.

Suasana acara YARSI Gathering PR & Marketing Rumah Sakit se-Jabodetabek
Suasana acara YARSI Gathering PR & Marketing Rumah Sakit se-Jabodetabek

"Nah hal itu kan seharusnya tidak terjadi jika dari awal RS mempunyai manajemen service yang baik dan cepat dalam merespon masalah ini. Karena sesuatu yang masuk ke garis reputasi jika dari awal tidak dilayani dengan cepat maka akan berkembang negatif," tandasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun