Mohon tunggu...
Mochamad Solichin Kanta Pradja
Mochamad Solichin Kanta Pradja Mohon Tunggu... Wiraswasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tersenyum & Bersahaja

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Melongok Tradisi Remaja Cilik Kota Bambu Utara Membangunkan Orang Sahur

5 Juni 2018   14:11 Diperbarui: 5 Juni 2018   14:13 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya berbaju biru diapit oleh remaja cilik RW 02 Kota Bambu Utara. Dok.pribadi

Selasa, 05 Juni 2018

Melongok Tradisi Remaja Cilik Kota Bambu Utara Membangunkan Orang Sahur

Palmerah,

Jam menunjukkan waktu pukul 02 WIB, sekelompok remaja cilik menyusuri lorong gang Kresna RW 02 Kota Bambu Utara, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, dengan menabuh alat marching band seadanya.

2 buah snare drum dan 1 tom toms dikenakan di pinggang, dibawa berkeliling kampung dengan ditabuh menggunakan stick drum, sedangkan anak-anak yang tidak memiliki alat tersebut berteriak, "sahur...sahur...sahur...sahur".

Saya berkesempatan meminta mereka berfoto bersama dan sedikit mewawancarainya.

Salah satunya adalah Farhan (12 tahun) menuturkan bahwa dia senang bisa membangunkan orang untuk sahur sambil melantunkan sholawat yang dihafalnya.

"Senang banget om, kita keliling kampung, sambil menabuh alat drum dan bersholawat", imbuh Farhan (12) dengan raut wajah antusias.

Remaja cilik warga RW 02 Kota Bambu Utara yang selalu mengunkan warga untuk sahur
Remaja cilik warga RW 02 Kota Bambu Utara yang selalu mengunkan warga untuk sahur
Saya juga tak lupa memberikan arahan dengan bahasa yang mudah dipahami mereka, agar selalu menjaga keselamatan dan kekompakan serta jangan terlalu jauh berkelilingnya, cukup di wilayah RW saja karena dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Seperti diketahui sebelumnya, melalui surat edaran dari Lurah Kota Bambu Utara, untuk seluruh Pengurus RT/RW agar menghimbau warganya mengaktifkan ronda dan mencegah pengarak beduk atau drum membangunkan sahur agar tidak keluar dari wilayah RT/RW setempat.

"Saya bangunin sahur, biar orang gak telat sahurnya", tandas Faris (9 tahun) dengan logat kekanak-kanakan, warga RT012/RW02 Kota Bambu Utara.

Mereka setuju mengarak alat drum tidak keluar dari wilayah RW 02.

Saya ingat betul sewaktu Saya dahulu masih duduk di bangku SD di tahun 1984 hingga 1990, tradisi turun temurun berkeliling kampung membangunkan sahur dengan alat sangat seadanya.

Saya teringat dengan kreatifitas saat masih kanak-kanak, kami membuat alat tabuh menggunakan kaleng biskuit dan kertas semen kemudian diberikan lem dari sagu yang lantas dijemur dengan panas matahari agar suaranya lebih nyaring.

Selanjutnya kami juga berkeliling kampung dengan menggunakan mobil-mobilan dari kayu peti telur yang kami taruh sebatang lilin sebagai penerang, mengingat di tahun 80'an penerangan jalan masih sangat minim.

Namun di zaman yang serba canggih, remaja cilik bisa membeli alat drum di toko musik ataupun bisa membeli bedug kulit kambing yang sudah jadi di bilangan Kebon Kacang, Tanah Abang.

Di era digital sekarang ini, masyarakat jauh lebih praktis untuk tidak telat bersahur. Ada perangkat gadget dengan fasilitas alarm, siaran televisi yang 24 jam beroperasi juga sebagai pengingat sahur dan alat penanak nasi elektrik yang dapat meringkas waktu jauh lebih cepat.

Ada sebuah pesan filosofis dari tradisi ini adalah semangat kebersamaan dan kekompakan yang masih terjaga dari dahulu hingga kini.

Semoga saja tradisi positif ini  tak akan lekang dimakan waktu.

#THRKompasiana #Ramadhan #thrkompasiana22 #samberthr

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun