Mohon tunggu...
MOCHAMAD RACHMAT S P
MOCHAMAD RACHMAT S P Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL BANDUNG

Mahasiswa Universitas Teknologi Digital Bandung Angkatan 2020

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Efektifitas Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan

21 Mei 2024   18:30 Diperbarui: 21 Mei 2024   19:14 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Sakit Hermina Arcamanik/Hermina Hospital

  • Efektifitas

Efektif bermula berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang artinya adalah berhasil atau sesuatu yang dilakukan dengan sukses. Efektifitas memiliki konsep mencakup berbagai faktor internal dan eksternal dalam suatu organisasi.  Efektifitas berhubungan era antara usaha yang dikeluarkan dengan pencapaian tujuan.  Sementara itu, efektifitas sekarang dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat dan mencapainya.

Menurut Sondang P. Siagian (2001:24), mengeluarkan pendapat bahwa efektifitas adalah penggunaan sumber daya, sarana, dan prasarana hingga batas tertentu yang secara sadar telah ditentukan sebelumnya untuk menghasilkan barang atau jasa.  Oleh karena itu, efektivitas mengacu pada hubungan antara hasil yang dicapai dengan tujuan atau hasil yang ditetapkan dalam rencana.  Suatu organiasi dikatakan efektif apabila kinerja organisasi yang dihasilkan memenuhi tujuan yang diharapkan.

 

Sistem informasi manajemen rumah sakit adalah sistem komprehensif dan terintegrasi yang dirancang secara unik dan bertujuan untuk mengelola seluruh aspek rumah sakit, mulai dari persyaratan klinis hingga fasilitas layanan, keuangan, dan administrasi.(Fahrul Pratama & Purwanto, 2023).  Setiap sistem dapat diterapkan secara individual atau secara bersamaan sebagai bagian dari integrasi yang menyeluruh.  Ketiga sistem tersebut merupakan pembagian Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) berdasarkan kegunaannya.  Jika dikategorikan dengan jaringan sistem informasi yang digunakan, dapat dibagi menjadi:

Individu yang artinya sistem tersebut merupakan suatu kelompok itu sendiri dan tidak ada sistem lain yang terlihat.  Contohnya, sistem penggajian karyawan.

Modular berarti beberapa sistem terhubung untuk membentuk suatu kelompok.  Contohnya, sistem informasi keuangan dan sistem informasi penggajian yang berkaitan dengan sistem penagihan.

 

  • Rumah Sakit

Rumah Sakit merupakan bagian penting dari organisasi sosial dan kesehatan yang mempunyai misi memberikan pelayanan menyeluruh kepada masyarakan, meliputi pengobatan penyakit (kuratif), dan pencegahan penyakit (preventif) (WHO, 2019). Sementara itu, dalam Permenkes RI No. 44 Tahun 2018, menerangkan bahwa rumah sakit adalah fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan khusus dan personal kepada pasien yang memerlukan pelayanan medis, pelayanan perawatan, dan pelayanan penunjang medis lainnya.

 Selain itu, pengertian rumah sakit menurut para ahli:

(Supartiningsih, 2017), mengatakan rumah sakit adalah suatu organisasi yang dikelola oleh tenaga medis professional yang terorganisir, mempunyai sarana dan prasarana kesehatan, menyelenggarakan pelayanan yang berkesinambungan, serta memberikan pelayanan diagnostic dan terapeutik kepada pasien.

(Bramantoro, 2017), mengatakan rumah sakit adalah fasilitas pelayanan medis yang secara efisien dan efektif melaksanakan inisiatif kesehatan, termasuk penyembuhan dan pemulihan, inisiatif peningkatan dan pencegahan kesehan, dan inisiatif rujukan.

 

  • Kinerja

Kinerja menurut istilah berasa dari kata prestasi kerja atau prestasi kerja sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang.  Menurut (Hesti Widianti, 2022) mengatakan bahwa kinerja adalah singkatan dari kinetika energi kerja (work energy kinetics), dan disebut performance dalam bahasa inggris.  Sedangkan, dalam konteks manajemen, kinerja mengacu pada prestasi kerja atau hasil pekerjaan seseorang berdasarkan kuantitas dan kualitas yang dicapai orang tersebut dalam melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Menurut Griffin (2015), definisi kinerja adalah keseluruhan perilaku terkait pekerjaan yang diharapkan organisasi dari seorang individu.  Tingkat kerja seseorang dapat mempengaruhi kemungkinan promosi, penugasan proyek yang lebih menantang, kenaikan gaji, dan pengakuan atas kontribusi mereka terhadap organisasi.  Selain itu, kinerja yang baik juga dapat memperkuat reputasi dan citra seseorang di tempat kerja, yang pada gilirannya dapat membuka peluang-peluang baru dalam karir mereka.

  • Penelitian Terdahulu

(Werther dan Davis, 2014), mengemukakan sumber daya manusia diartikan sebagai pegawai yang bersedia, mampu, dan penuh perhatian untuk mencapai tujuan organisasi.  Mereka merupakan asset yang penting dalam mencapai kesuksesan.  Werther dan Davis menyatakan bahwa aspek utama sumber daya manusia adalah kontribusinya terhadap organisasi, yaitu seberapa besar perannya dalam mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan organisasi.  Di sisi lain, aspek mendasar dari keberadaan manusia adalah perlakuan dan kontribusi organisasi terhadap individu, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas hidup dan kinerja individu.  Hal ini menekankan pentingnya perlakuan dan dukungan organisasi terhadap karyawan, yang akan berdampak pada kinerja dan kesejahteraan mereka.

Menurut (Harianja dalam M. Kadarisman, 2013), pelatihan dan pengembangan adalah konsep yang memiliki kesamaan tujuan yaitu menambah pengetahuan, keterampilan dan kemampuan.  Pelatihan berfokus pada peningkatan kemampuan untuk melakukan tugas tertentu yang terkait dengan pekerjaan sekarang.  Hal ini melibatkan pengajaran keterampilan praktis yang langsung relevan dengan pekerjaan yang sedang dijalankan.  Penggembangan berfokus pada perluasan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan melakukan tugas-tugas yang lebih umum pada masa depan.  Pendekatan pengembangan seringkali mencakup konten pembelajaran yang lebih komprehensif, seperti pengembangan keterampilan interpersonal, kepemimpinan, atau pemecahan masalah yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi kerja.  Keduanya penting untuk meningkatkan kemampuan individu dan efektivitas organisasi, dan seringkali dilakukan secara terintegrasi agar tercapai hasil yang maksimal dalam pengelolaan sumber daya manusia.

Penelitian yang dilakukan oleh (Syafei, dkk, 2014), mengenai tidak konsistennya kualitas pegawai disebabkan oleh beberapa faktor, khususnya mutu sumber daya manusia (SDM) itu sendiri.  Penelitian ini menyoroti kebutuhan mutlak untuk memiliki talenta yang cukup berkualitas dan kompeten di dunia kerja.  Pasokan kerja yang berkualitas dan berkemampuan dalam jumlah yang cukup mutlak diperlukan.  Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa kualitas dapat dihasilkan dari beberapa faktor.  Melalui basis pengetahuan yang kuat yang disesuaikan dengan bidang pekerjaannya.  Pegawai yang memiliki pengetahuan mendalam dibidangnya cenderung menghasilkan kualitas kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan pegawai yang tidak memiliki dasar pengetahuan yang memadai.  Peningkatan kualitas karyawan melalui pelatihan dan pengembangan terus-menerus.  Karyawan yang mengikuti pelatihan intensif dan workshop cenderung lebih dapat diandalkan dalam kinerja mereka.  Proses pelatihan tersebut membantu mereka untuk terus mengasah keterampilan dan pengetahuan terkait pekerjaan, sehingga meningkatkan kemampuan dan kualitas kerja secara keseluruhan.

Gambar Kerangka Pemikiran Sumber: Mismail Tahun 2017 
Gambar Kerangka Pemikiran Sumber: Mismail Tahun 2017 


           ***Penulis : Mochamad Rachmat Sepyuanandar Priotomo, Mahasiswa Universitas Teknologi Digital (Digitech University)

                                                                                      DAFTAR PUSTAKA

Bramantoro, Taufan. (2017). Pengantar Klarifikasi Dan Akreditasi Pelayanan

Kesehatan.Jakarta: Airlangga University Press.

(Fahrul Pratama & Purwanto, 2023), Pengertian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit,

Griffin, Jill. (2015).Costmer Loyality: Menumbuhkan dan Mempertahankan Pelanggan. Jakarta: Erlangga.

Hesti Widianti (2022) Pengertian Kinerja

https://www.kompas.com/skola/read/2023/06/14/120000969/pengertian-kinerja-menurut-ahli

Kadarisman, M. (2013).Kualitas pelayanan kesehatan.rsud waykanankab.com

Mismail. (2017). Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta:

Kencana.

Permenkes RI. (2018). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

44 Tahun 2018 Tentang Kewajiban Rumah Sakit Dan Kewajiban Pasien.

Jakarta: Depkes RI.

Profil Rumah Sakit Hermina Arcamanik

Menurut Sondang P. Siagian (2001:24), Teori Efektifitas 

https://www.gramedia.com/literasi/teori-efektivitas/

Supartiningaih.(2017). Kualitas Pelayanan Pasien Rumah Sakit Jurnal Mecoetocolegal Dan Manajemen Rumah Sakit. Vol 6 No 2.

Syafei, dkk.(2014). Karyawan dan Kesiapan Kerja.Slideshare.net

Team Diklat Rumah Sakit.(2024). Profil Rumah Sakit Hermina Arcamanik

Werther, William B, dan Keith Davis. 2014. Human Resources and Personnel Management, Sixthth, McGraw-Hill, Inc, New York.

Menurut WHO, 2019.Pengertian Rumah Sakit 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun