Mohon tunggu...
Mochamad Obit
Mochamad Obit Mohon Tunggu... Mahasiswa Kesmas UMP -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengapa Gigi yang Sakit Tidak Boleh Dicabut?

11 Mei 2019   01:15 Diperbarui: 20 April 2021   15:57 7496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hipertensi menjadi kontraindikasi relatif dalam pencabutan gigi berkaitan dengan penggunaan anestesi lokal. 

Hal ini karena adanya vasokonstriktor dalam anestesi lokal (pembiusan) untuk pencabutan gigi yang bisa menjadi masalah tersendiri yang berkaitan dengan tekanan darah pasien. 

Selain itu, konsumsi obat-obatan pada pasien dengan hipertensi tidak terkontrol juga dapat memicu terjadinya pendarahan setelah pencabutan gigi.

Hipotensi atau darah rendah

Prosedur perawatan gigi sering menyebabkan pasien mengalami stres psikis akibat perasaan takut, ngeri atau rasa nyeri yang hebat. 

Ketika hipotensi diperparah dengan kondisi psikologis tersebut, akan terjadi penurunan cerebral blood flow. Berkurangnya aliran darah ke otak dapat memicu terjadinya kegawatdarutan medik sinkop. 

Sinkop merupakan keadaan dimana seseorang mengalami penurunan atau hilangnya kesadaran secara tiba-tiba dan bersifat sementara. 

Sinkop dapat muncul selama prosedur pencabutan gigi, pembedahan, injeksi anestesi lokal, atau bahkan saat penderita duduk dalam posisi tegak sebelum ada tindakan perawatan giginya sama sekali.

Penyakit jantung

Penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung merupakan faktor resiko dalam praktek kedokteran gigi, terutama karena tidak adanya kontrol medis yang memadai. 

Biasanya untuk pasien yang mengidap penyakit jantung dokter gigi akan merujuk pasien ke dokter ahli jantung yang betujuan untuk memberikan penanganan yang tepat dan menghindari potensi interaksi obat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun