Mohon tunggu...
M Iqbal M
M Iqbal M Mohon Tunggu... Seniman - Art Consciousness, Writter, and Design Illustrator.

Kontak saya di Instagram: @mochmad.iqbal.m

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Membayangkan Kehidupan Skala Kecil dengan Peralatan Sabotase Ontologis (Bagian 1)

25 Juli 2021   01:30 Diperbarui: 25 Juli 2021   12:46 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dan semacam inilah yang membuat saya sepakat dengan komentar-komentar Lewiss Call terhadap para begawan post-strukturalis seperti Foucault yang hendak mengkritisi rasio atau irasio dalam elaborasinya mengenai korpus post-modern non-hierarkis, ataupun seperti Derrida yang sangat berkontradiksi dengan korpus Cartesian sehingga ia mempostulatkan metode differance untuk mengantisipasi timbulnya kepercayaan semu terhadap keagungan subjek universal. Dengan kata lain, spiritus ialah perwujudan cair dari dari kekakuan rasio pun kekakuan irasio, materi pun imateri, yang akan menghantarkan manusia kepada ketentraman yang autentik secara berkelanjutan.

Tentu saja, ketentraman yang saya maksud ialah sebuah kosmos intersubjek. Namun tentunya pula kosmos tersebut tidak akan bisa tercipta atau sukar terealisasi apabila kita semua tidak merenungi sekaligus mencecapi genealogi individu skala kecil serta ontologi asketistik sebagai pembuka gerbang menuju kedalaman relung-relung spiritus yang menentramkan, atau melakukan sabotase mikro-ontologis yang autentik dengan unsur-unsur spiritus tersebut bila memang sangat diperlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun