Pokoknya yang berbeda dari mereka adalah musuh sehingga layak diembel-embeli kata 'kadrun' dan sebagainya.
Penetrasi kata-kata kasar nan merendahkan itu terus diamplifikasi, bahkan tak sedikit dari mereka para elite politik dan para pejabat publik--menggunakan tangan ketiga yakni buzzer--melakukan hal itu.
Terbaru, pernyataan Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf yang menyatakan bahwa ia beserta organisasinya tak segan melawan para pengusung politik identitas.
"PBNU akan melawan. Kami bukan hanya menantang, bukan hanya menolak tapi kami juga akan melawan semua yang menggunakan politik identitas". Hal itu ia sampaikan saat memperingati Hari Santri Nasional 2022 di Pondok Pesantren Tebuireng, Sabtu, 22 Oktober 2022.
Kesalahpahaman politik identitas ini semakin menjadi-jadi, hingga terjadi polarisasi di masyarakat, karena tokoh publik di luar partai tidak mencoba meluruskan tapi memanaskan suhu wacana politik identitas yang salah arah ini.
Itulah salahnya, mereka membiarkan masyarakat masuk pada jurang kesalahpahaman yang tak berujung.
Seharusnya, mereka bisa memberi pemahaman yang benar kepada publik, sehingga publik paham bahwa politik identitas tidak sama dengan politik adu domba dan politik kebencian.
Jakarta, 24 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H