Mohon tunggu...
Clotehan Nawak
Clotehan Nawak Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajab Gelombang 2 2024

Visi saya sebagai guru masa depan adalah menjadi guru yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman saat ini dan kedepannya, memanfaatkan teknologi secara efektif, dan membangun hubungan yang kuat dengan siswa. Guru masa depan tidak hanya menjadi pemberi materi pembelajaran, namun juga menjadi mentor dan inspirasi yang dapat mendukung perkembangan siswanya secara holistik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Efthycia

17 November 2024   10:59 Diperbarui: 17 November 2024   11:10 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bunyi roda kereta kuda memacu, menambah kepadatan di kota Monty kala itu, belum lagi asap yang keluar dari cerobong kereta api yang lewat. Jam kota berdentang menandakan waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi. 

Seorang pemuda dengan kemeja formalnya menghela nafasnya singkat "hahh, lagi-lagi," ucap pemuda itu sembari merapikan dasinya yang sedikit miring. Tag name bertuliskan Joshua van Eeden  tertera jelas di kemeja nya yang terlihat elegan karna terkena cahaya sang surya.

Siapa yang tidak kenal dengan Joshua? Ilmuwan jenius pada abad pertengahan klasik pemuda hebat berhasil menciptakan pesawat tempur yang sanggup membuat musuh langsung menyerah ketika melihatnya. Joshua termaksud Bangsawan yang sangat disegani karna memiliki sifat yang sangat baik dari pada Bangsawan Sombong dan congkak disekitarnya. Saat senggang, tanpa sepengetahuan seorangpun ia akan pergi ke panti asuhan memberikan segunung roti gandum dan bermain bersama anak-anak panti.

Topinya bergeser karena kereta melaju melewati jalan setapak yang terjal, ia tidak mengeluh dan malah kembali masuk kedalam lamunannya kembali. Walau ia bisa saja menciptakan sebuah kendaraan yang lebih canggih dari pada kereta kuda yang sedang ia tumpangi. Namun, ia sama sekali tidak berniat melanjutkan penelitian nya biar saja muridnya berinovasi menciptakan kendaraan tanpa bantuan kuda melainkan mesin.

Kereta kuda berhenti didepan Rumah sakit Gezond. Jadwalnya hari ini adalah mengunjungi rumah sakit tersebut, untuk menyumbangkan peralatan medis yang ia rancang demi kepentingan masyarakat. "Halo tuan muda Joshua, anda datang untung menyumbangkan peralatan medis hebat anda kembali?" Suara lembut mengalun merdu ditelinga Joshua.

Irene, perawat yang sudah lama bekerja di Rumah  Sakit Gezond adalah salah satu alasan Joshua sangat sering mengunjungi rumah sakit pinggir kota Monty. Senyum simpul terpaut dibibir joshua "pagi Irene, kamu tampak terlihat cantik pagi ini. Bagaimana dengan kondisi warga di rumah sakit Gezond?" Joshua memuji Irene, gadis yang sudah lama ia taksir. namun Irene tidak peka dengan perasaannya.

Tugas  mata pelajaran bahasa Indonesia membuat cerpen

Ferallya Praba M/15/XI-9

Irene dengan hangat menjawab pertanyaan Joshua "seperti biasa, anda sangat ramah. Terimakasih atas pujiannya, Semua orang kelihatan bahagia mendengar tuan muda datang kesini. Peralatan yang kemarin anda sumbangkan sangat membantu, kami sangat berterimakasih Tn. Joshua,"

Setelah lama berbincang, Irene mengajak Joshua untuk masuk melihat kondisi warga yang lain sembari bercerita ditemani gelak tawa. Ditengah perjalanan Irene menghentikan langkahnya kemudian menatap Joshua, "Saya dengar anda akan pergi ke medan perang untuk mengembangkan alat militer. Apakah rumor itu benar?" Joshua yang mendengar itu terdiam seperkian detik kemudian membalas, "Iya benar, aku harus pergi. Ini perintah resmi dari atas, aku tidak dapat menolak,"

Irene terdiam sejenak sebelum akhirnya menarik ujung lengan baju Joshua, "Bolehkah aku ikut? Aku dapat membantu disana," Mohon Irene sedikit terdengar memaksa. Joshua tentu saja berpikir menolak karena menurutnya Irene akan berada dalam bahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun