Mohon tunggu...
Clotehan Nawak
Clotehan Nawak Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajab Gelombang 2 2024

Visi saya sebagai guru masa depan adalah menjadi guru yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman saat ini dan kedepannya, memanfaatkan teknologi secara efektif, dan membangun hubungan yang kuat dengan siswa. Guru masa depan tidak hanya menjadi pemberi materi pembelajaran, namun juga menjadi mentor dan inspirasi yang dapat mendukung perkembangan siswanya secara holistik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Telah Habis Masanya

16 Oktober 2024   20:45 Diperbarui: 22 November 2024   06:01 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini genap usianya ke 90 tahun, begitu pula genap sudah tahun ke 20 derita yang harus dijalani pria paruh baya bernama Joyo atau akrab dipanggil dengan Mbah Joyo, karena satu diantara orang-orang yang yang paling tua di desa itu.

Derita penyakit stroke yang telah berpuluh-puluh tahun, yang tak kunjung sembuh bukan berarti tidak adanya usaha yang dilakukan melainkan telah segala cara dan berbagai penjuru rumah sakit maupun media terapi telah dikunjungi, namun hasilnya sampai saat ini ini masih nihil. Melihat dari derita yang cukup lama dialami oleh Mbah Joyo tak menunjukkan adanya perubahan dari tubuh yang kurus, tapi melainkan dengan badan yang tetap besar ideal seperti orang umuran 30-an. Setiap hari bisa makan 3 sampai 4 kali dengan porsi besar. Dan akan tidak mau makan jika dirasa tidak enak, jadi setiap hari Mbah Joyo makan dengan lauk ikan,ayam,Bahkan kerap kali membanting piring dan menumpahkan makanannya.

Terdengar suara pecahan piring "tarrr..... Tarrrr.... Tarrrr...."

Dan disambut lagi gedoran "duakkk....duakkk..... duakkk..."

           seperti orang memalu sebuah kayu yang tak lain pukulan tongkat ke meja yang dilakukan oleh Mbak Joyo. Dengan suara suara yang sangat keras sekali hingga terdengar sampai kerumah tetangga di belakang rumah. Bertepatan dengan mbok Nang yang ketika itu bercengkrama di situ.

Mbok Nang : " Tak pulang dulu yaa ndok, mbahmu sudah    manggil-manggil itu loo..."

Bu Sri : "oooo iya mbok, cepat lihat sana,ada apa itu Mbah Joyo,mau minta apa!"

Mbok Nang segera pulang meninggalkan rumah yang tak lain tetangga yang sudah dianggap seperti anak sendiri, karena sudah berpuluh tahun ikut dengan Mbah Joyo dan mbok Nang, akhirnya membuat rumah di belakang kediaman Mbah Joyo tersebut.

Sesampainya di rumah mbok Nang sudah disambut piring pecah berserakan di lantai depan pintu kamar.

Mbok Nang : " Ada apa to, kok lempar-lempar piring ini?"

Mbah Joyo : " Mana makanan ku lapar ini loo... (Sambil mengertak dengan suara yang lumayan keras)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun