Mohon tunggu...
MOCHAMAD ROZIKIN
MOCHAMAD ROZIKIN Mohon Tunggu... Human Resources - Senior Staff Human Resources and General Affair

Saya sedang giat menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menebus Takdir Bersama KAI Commuter

29 Agustus 2023   22:52 Diperbarui: 29 Agustus 2023   22:57 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dalam perjalanan akhir pekanku di dalam KAI Commuter menuju Jakarta Kota atau Bogor, aku melihat cerita yang berbeda. Aku selalu memasang earphone dan memutar lagu-lagu favoritku untuk membayangkannya.

Pasangan muda sedang mengenalkan kereta pada anaknya yang baru berusia tiga atau empat tahun. Menunjuk pemandangan sepanjang jalan agar anaknya bersuka ria.

Seorang perempuan membawa beberapa tas berisi penuh. Sepertinya dia dalam perjalanan menuju pulang. Seorang perantau dari pinggiran Jakarta yang merindukan masakan ibunya, atau sekedar ingin bermalam di kamarnya yang telah lama dia tinggalkan semenjak bekerja di Ibu Kota.

Sepasang remaja dimabuk cinta duduk sangat dekat saling menggenggam tangan. Sepertinya mereka takut kereta akan terbelah dan memisahkan mereka di antara dua sisi yang berbeda atau mereka takut kekasihnya akan berpaling ketika melihat orang lain di dalam kereta.

Beberapa pemuda dengan gaya kasual pergi menuju Bogor. Aku tahu, mereka sedang dalam perjalanan liburan. KAI Commuter tentu saja menjadi pilihan transportasi yang tepat karena murah dan cepat. Mereka akan sampai tepat waktu dan menikmati lebih banyak waktu luang.

Seseorang sedang mengusap pundak temannya yang duduk menunduk berpegangan pada koper besar di hadapannya. Barangkali dia telah memutuskan untuk meninggalkan Ibu Kota karena suatu alasan. Semoga keputusannya adalah yang terbaik.

Aku sendiri, menikmati setiap perjalananku di dalamnya, dan menjadi bagian darinya. Saat sunyi dan tenang, atau saat riuh dan padat. Kadang aku menjadi lebih tenang dari kegelisahan hidupku karena aku merasa tak sendirian. Ribuan orang bersamaku sedang memperjuangkan hidup masing-masing. Setiap hari, kami menebus takdir kami sendiri dengan berusaha keras.

Dalam perjalanannya, kereta selalu berhenti pada sebuah stasiun yang dilewatinya. Saat itu, orang-orang bergantian turun dan naik. Saat itu pula, orang telah menyelesaikan perjalanannya dan memulai perjalanan baru. Begitu juga denganku, aku selalu yakin dengan apa yang akan kulalui di depan. Karena aku dan kita semua, lebih hebat dari apa yang kita pikirkan.

Salam dariku pejuang kereta Ibu Kota. KAI Commuter, untuk manusia-manusia di dalam Kereta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun