Ternyata Dino butuh waktu beberapa tahun untuk merealisasikan janjinya pada Annisa. Kini mereka sah menjadi sepasang suami istri. “ Dino, aku bahagia.” Ucap Nisa. “ Sama cintaku, aku juga bahagia.” Kata Dino sembari memberikan ciuman di kening Nisa.
................................................... Sepuluh Tahun Kemudian ....................................................
Hari ini, hari yang ditunggu-tunggu Nisa. Usianya bertambah satu tahun. Di masaklah masakan terenak dan yang paling digemari oleh Dino. Di usianya yang sudah berkepala tiga keatas dengan memiliki anak 3 Nisa tetap terlihat cantik. Walaupun kehidupannya tak selalu mulus. Namun, cinta Nisa terhadap Dino tetap stabil.
“tok..tok..tok.. Assalamualaikum...” panggil Dino kepada Nisa.
“wa’alaikumsalam... eh, papah udah pulang. Capek yah...” ternyata, panggilan sayang mereka kini berubah menjadi papah-mamah... romantis sekali...
“ iya, masak apa hari ini... wuih, mamah cantik sekali hari ini...” Dino mulai menggoda Nisa.
Mereka pun makan bersama anak-anaknya. Selesai makan, sebetulnya Dino ingin memberikan langsung pada Nisa sebuah kalung yang ia beli. Namun, niat itu diurungkan sambil menunggu anak-anak tidur dahulu. Dengan santai, Dino pun pergi menonton TV. Melihat gelagat Dino yang seolah lupa, Hati Nisa pun kesal dibuatnya.” Sudah capek-capek dimasakin nikmat, ternyata dia lupa”, begitulah suasana batin Nisa saat ini.