Mohon tunggu...
Moch Aldy MA
Moch Aldy MA Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

Redaktur Omong-Omong Media

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi-Puisi Moch Aldy MA

31 Agustus 2022   01:14 Diperbarui: 17 November 2022   22:06 1773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nanti, Tolong Putar Instrumen-Instrumen Ini dengan Volume Tertinggi di Hari Kematianku

Wagner - Lohengrin: Prelude
Bach - Prelude in C Major, BWV 846
Satie - Gnossienne No. 1
Satie - Gymnopédie No. 1
Chopin - Nocturne No. 1 in B Flat Minor, Op. 9 No. 1
Rachmaninoff - Piano Concerto No. 2 in C Minor, Op. 18
Liszt - Liebesträume, S. 541: No. 3: Nocturne in A Flat Major
Watson - Je te l'asserai des mots
Vivaldi - Le Quattro Stagioni (The Four Seasons)
Christl - Vivaldi Variation (Arr. for Piano from Concerto for Strings in G Minor, RV 156)
Sibelius - Impromptu for Strings Op. 5
Mozart - Requiem in D Minor, K. 626
Einaudi - Experience
Dreamers - I Will Follow You into the Dark
Chopin - Nocturne in E Flat Major (Op. 9 No. 2)
Paterlini - Rue des Trois Frères
Beethoven - The Piano Sonata No. 14 in C-Sharp Minor, Op. 27
Parrino - The Sound of Silence
Fauré - Élégie in C Minor, Op. 24
Instrumental - Que Será, Será
Stravinsky - L'Oiseau de Feu (The Firebird)
Nietzsche - Albumblatt
Chopin - Fantaisie-Impromptu, Op.66
Brahms - Sechs Klavierstücke, Op. 118: II. Intermezzo in A Major
Richter - The Departure
Tchaikovsky - Swan Lake, Op. 20, Act II: No. 10
Tavener - The Lamb
Debussy - Clair de Lune
Tiersen - Comptine d'un Autre été: L'Après-Midi
Schubert - Symphony No.8, D.759
Chopin - Nocturne in C Sharp Minor (No. 20)
Rausch - The Spirit Carries On

(2022)

-

Ayo Putar Musik Melankolik sebelum Nada-nada Minor dari Danzig Mengetuk-ngetuk Pintu Kita

"manusia adalah makhluk yang sadar & cerdas—mereka dapat bertahan hidup bagaimanapun caranya, bahkan berkorban, & menanggung semua penderitaannya— selama itu memiliki makna."

tapi bagaimana jika makna hidup adalah: melihat hidup tanpa mata—tetapi melalui musik melankolik; untuk mendengar hidup tanpa telinga—tetapi melalui musik melankolik; untuk mencium hidup tanpa hidung—tetapi melalui musik melankolik; untuk mengecap hidup tanpa lidah—tetapi melalui musik melankolik; untuk merasai hidup tanpa kulit—tetapi melalui musik melankolik.

tapi bagaimana jika makna hidup hanyalah untuk tetap hidup—agar kita bisa memutar musik-musik melankolik? dengan demikian, kita bisa berdansa—melalui musik melankolik; dengan demikian, kita bisa berhenti cari makna; dengan demikian, kita bisa menghibur siklus tak berujung dari suka-duka; dengan demikian, kita bisa lupakan betapa getirnya kematian—betapa singkatnya kehidupan ... dengan demikian, kita bisa ... menunda apa pun, melarikan diri dari waktu, & hanya menikmati apa-apa yang ada.

: tanpa musik melankolik, hidup bermula dengan dosa & yang tersisa setelahnya
hanyalah penderitaan yang konstan
& kekal adanya.

(2022)

-

Rumi di Semesta yang Liyan

berdukalah.
apapun yang hilang
darimu takkan kembali lagi
dalam wujud lain.

(2022)

-

Ode untuk Søren Kierkegaard

I
keadaan paling menyakitkan adalah bertemu dengan seseorang yang tepat di waktu yang keliru, kemudian sadari bahwa kau adalah sesuatu yang keliru—& waktu terus berjalan, menuju satu titik yang tak seorang tuhan pun tahu di manakah ujungnya itu.

II
mencintai seseorang, & kita akan menyesalinya. tak mencintai seseorang, kita akan menyesalinya. mencintai seseorang atau tak mencintai seseorang, entah bagaimanapun, kita akan menyesalinya. menyesali sesuatu ... adalah keadaan yang tak terelakkan.

III
melanjurkan hidup adalah perihal sinis pada hal-hal yang naif—yang dibahasakan seorang tolol yang terlalu optimis. tapi mencintai hidup adalah perang tanpa akhir perihal bagaimana membunuh penyesalan, yang sayangnya tak pernah bisa mati.

 IV
 kita bisa menusuk arteri kita
 'tuk alihkan semua kesengsaraan
 & coba lupakan—tapi kita tak bisa lari
 dari penyesalan yang tak terhindarkan.

 (2022)

-

Bila Aku Menulis Puisi dengan Lautmu di Kerongkonganku

barangkali kau benar,
tak ada pelamun akut
yang tak takut pada warna
yang pancarkan kesunyian.
barangkali kau benar, orang-orang
akan benar-benar mati pada umur
dua puluh dua & tak dikuburkan—
sampai tak ada lagi kurva naik-turun
pada jantungnya. barangkali kau benar,
aku terjebak di antara dua narasi besar:
apakah mati muda—ataukah nikahimu
& miliki keluarga kecil yang bahagia.

barangkali aku benar,
kesepian yang hakiki adalah
bila aku bersama kesepianku
& kau bersama kesepianmu.
barangkali aku benar,
tak ada Tuhan selain tuhan.
& tak ada kesia-siaan selain
Kesia-siaan. barangkali aku benar,
membaca buku-buku Pak Kumis &
Mas-Mas Prancis itu buatku jadi sinis.
atau pesimis, atau realistis, atau liris,
atau melankolis, atau nihilis, atau fatalis. ketimbang eksistensialis. omong-omong, hmmm, mengapa pula rima di bait kedua
seperti kata sifat rapi, seperti ...
omong kosong hidup & kehidupan ini.

barangkali kita benar,
kita begitu berbeda
dalam pemikiran-pemikiran, kecuali
dalam kemurungan-kemurungan.

triste réalité
: lautmu terasa begitu noir
di kerongkongan.

(2022)

-

Ode untuk Tubuhmu, Sayangku ...

o tubuhmu, sayangku, lukisan renaisans yang ... kabur dari galeri masakini melalui masadepan. separuh mitos lepas dari mati, separuh mitos hidup-kembali. jatuh—pecah—berhamburan. membakar pertanyaan, tentang apa itu cinta—jadi pernyataan yang menantang, yang ... tak pernah bersekutu dengan bayang-bayang kecemasan. seperti sebuah truk, menabrak kata sifat bosan, kemudian menyusup masuk ke ventilasi-kontemplasiku yang ... pada gilirannya, menghasut pengalaman puitik—di batas-batas antara aku-lirik ditambah pencerahan, kurangi kegelapan.

o tubuhmu, sayangku ... seribu Golgota yang ... tunggu pengultusannya—seribu Firenze yang ... tunggu reinkarnasinya—seribu Scheherezade yang ... tunggu seribu satu malam semasih pagi menunda kata kerja waktu yang ... gelagapan di hadapan peribahasa Amor Vincit Omnia. aku buta, aku tuli. aku-lirik mati, aku-lirik tak hidup-kembali. seluruh daisy tumbuh, seluruh daisy bersemi—di kepalaku yang prosa & di tubuhmu yang ... puisi.

o tubuhmu, sayangku ...

(2022)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun