Mohon tunggu...
Mochacinno Latte
Mochacinno Latte Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

day dreamer, art holic, coffee holic, painter, technocrat wanna be, author for his own satisfaction, idea creator

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Ontran-ontran Ngarcopodo" Seri Spesial, Telik Sandi Jadi Centeng Telik Sandi

11 Mei 2018   18:10 Diperbarui: 11 Mei 2018   18:23 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia tak akan pernah habis dengan cerita2 Islam sempalan seperti ini karena memang masyarakat gamang dan galau ini membutuhkan suapan-suapan surga  dan imaginasi pernuh keindahan hehe. Jika sudah demikian tentu kita tak akan melewatkan sebuah kelompok yang namana NII. Negara Islam Indonesia, tentu semua sudah pernah mendengan bagaimana sepat terjang NII di daerah Jawa Barat dan jawa tengan.

Mulai dari menghilangkan anak gadis orang atau mempengaruhi orang untuk memberikan semua hartanya untuk membayar tiket surga atau lainnya. NII sendiri adalah kelompok yang terlahir oleh operasi intelejen dari BIN. Kepentingan dan keperluannya adalah untuk memberikan citra buruk pengaruh Islam Fundamental yang tumbuh pesat di sekitaran Jawa barat.

Cantik sekali bukan, seperti meneteskan satu tetes tinta hitam pekat kedalam secawan air jernih. Begitulah mungkin jika diumpamakan. Tentu ujung pangkalnya sudah bisa kita tebak.

Lalu beralih ke sebuah partai yaitu PKS. Sama seperti NII, PKS adalah sebuah parti yang lahir dari Rahim BIN. Lho apa lacur? Ini seperti halnya Soeharto dengan Golkarnya membikin LDII. Tentu tujuannya tak lain untuk memcah suara umat Islam. Kalau boleh ditilik awal mula reformasi Amin Rais dengan PAN nya cukup kuat dan elegan bahkan diharapkan akan menjadi lidah penerus suara umat islam, karena PPP kala itu dinilai sudah tidak kompeten juga PPP adalah peninggalan Orde Baru.

Tentu hal ini tidak bisa dibiarkan bagi kalangan Nasionalis, demokratis kapitaslis dan liberalis hehe. Maka untuk mencegah hal itu terjadi adalah memberikan lawan tading dilakangannya sendiri (umat islam) cukup cantik bukan. Makan dengan sendirinya akan bertarung memperebutkan suara dan akan terpecah tentunya.

Hum... jika PKS itu sebuah parti hasil operasi intelejen lalu bagaimana hubungan PKS dengan NII. Ya tentu bisa dibilang cukup mesra. Bahkan Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Amiduddin putra Danu Muhammad Hasan, yaitu Panglima Militer DII/TII bentukan Kartosuwiryo. Cukup aneh bukan. Ya begitulah.

Lalu ada lagi FPI. FPI cukup cekatan dalam gerakan bantu membantu memang. Mereka ringan tangan, digambarkan sebuah Benteng paling depan bagi umat islam, tegas, lugas dan cekatan hehe. FPI sendiri lahir dari operasi intelejen Polisi. Polisi berkepentingan memberangus warung2 minuman, diskotik2 kecil, tempat2 pelacuran kelas melati. Apa lacur?

Polisi tidak punya nyali tuntuk mengusik saudara tua mereka (TNI), boleh dikata bahwa sebagian besar tempat2 tak bermoral ini dibekengi oleh oknum2 TNI yang susah disentuh oleh hokum maupun operasi Polisi itu sendiri. Maka untuk melakukan perlawan dengan cara halus dan terukur adalah menciptakan centheng baru yang juga "kebal hokum" dan susah dilawan yaitu FPI. Jadi sampai kapanpun FPI tak akan melawan Polisi atau sebaliknya.

Mungkin ini dulu njeh karena masih banyak lagi


NB: jadi sebetulnya para bapak2, ibu2 disana itu sampai kapanpun akan bercanda seperti ini. Siapapun pemimpinan. Karena mereka memang suka bercengkerama suka gaduh. Tapi justru yang pusing rakyat nya karena tak tahu menahu apa yang terjadi justru sering kali terlibat perselisihan sesama rakyat yang sama-sama ora mudeng opo opo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun