"Mantep tenan Ton, Joss... dapat 10jt kita" Pe-de bagong, sambil nyedot ududnya.
"Podo, malah dikasih bonus aku total 15juta, katanya buat uang saku pergerakan relawan hahaha.., belum apa-apa sudah berani membeli kesetiaan manusia, supaya loyal, dan setia." Meletakkan pantat ke Kursi panjang dihadapan Bagong, Katon memberi kabar aksinya.
"Ngemeng-ngemeng, si Lenon sama Kampleng mana yak ok belum muncul, lihat tidak Yu?." Clingak-clinguk Katon Menanyai Yu Ginah.
"Embuh, Teuing, belum kelihatan tuh, mau pada minum apa nih Kang Katon n Kang Bagong?" jawab Yu  Ginah dan Tanya Yu Ginah.
"Biasa Kopi Pahit Yu, sehapit nasib para petani di negeri ini. Kamu ya biasanya kan Ton Kopi agak pahit agak manis. Kopi kok anyang-anyangen. Naah itu mereka..." sambil memesan kopi bagong menunjuk kearah prapatan Pasar Impress Desa Parang Pojok menunjuk kedatangan Lennon dan Kampleng.
Lennon dan kampleng datang dengan wajah sumringah dan cengar-cengir, tampak bahagia sekali mereka sore itu.
"Kok gunya-nguyu kamu berdua, mesam-mesem kayak ngga punya utang saja kalian. Ada apa to? Gimana hasilnya?" Bagong menyeruput kopi pahit pesanannya, menyai dua makluk ajaib itu dengan penuh curiga.
"Kita menang besar.. mantep nih" Bang kempleng menyahut sembari meletakkan pantatnya.
"He-eh, semalem kita datang ke Pak Ca-Gub nomor 2 itu, ternyata lagi tidak dirumah. Katanya sih rapat penting gitu, lalu kita cari-cari info di pengawal pribadinya. Tadinya susahe pool iku cari infonya, tapi setelah kami bilang bahwa kami perwakilan dari desa Parang Pojok ingin ketemu beliau, mau ngomong mengenai Pilkada dan bisa menjanjikan suara 90% warga Parang Pojok dan bahkan 70% di Kabupaten Ramegawe jadi milik Pak Ca-Gub nomer 2 itu, maka si Pengawal kurang pinter itu ngasih info ke kita dimana Pak Ca-Gub." Lennon menambahi sambil nyeruput kopi yang bukan miliknya.
"Heh.. Iki kopi ku, kopi saya main samber saja, persis anggota dewan nyamber proyek, pesen sana" Katon mbesengut kopinya di-cucup Lennon tanpa aba-aba.
"Waladalah kirain ini milik rakyat bersama je, jadi semua rakyat bisa menikmati haha." Tanpa merasa bersalah Lennon membalas.