Mari kita flashback pada beberapa macam produk yang tidak dibeli secara individu di masa sebelum pandemi covid 19, kemudian menjadi produk kebutuhan individu hingga saat ini. Produk tersebut diantaranya yaitu ; masker dispossable dan hand sanitizer.
Bagaimana dengan produk penerima sinyal siaran televisi *set top box*. Lihatlah bagaimana strategi penjualannya dilakukan, cantik dan langsung diburu hampir seluruh warga indonesia "dimasa piala dunia".Â
Apakah stok bahan bakar dari minyak bumi dan gas alam serta merta akan dihentikan distribusinya dengan alasan, stok minyak dunia menipis ?. Lalu semua orang panik berpindah sementara menggunakan sepeda dan bagi masyarakat berkantong tebal akan langsung membeli kendaraan listrik.
Program peralihan yang lebih baik tetap dilakukan namun cara yang digunakan terlalu halus, cantik, tidak menunjukkan sedang mempromosikan sebuah produk namun endingnya ketahuan juga. Ini yang bikin miris.
Apakah cara - cara ini akan terus digunakan, karena sudah terbukti sukses.
Apakah kita sebagai bangsa Indonesia mampu meniru cara ini untuk memasarkan produk lokal yang sudah terbukti kualitasnya, apakah itu ?, Produk UMKM seni, hasil bumi sayuran dan rempah - rempah, kopi, teh, tembakau dan berbagai macam makanan khas daerah. Ayo jangan hanya mempromosikan strategi dagang negara lain yang kita sendiri sudah ketinggalan start untuk ikut memproduksinya, dan pemasaran yang tidak menentu. Mengapa tidak mempromosikan produk dalam negeri yang sudah terbukti kualitasnya. Tinggal bagaimana mempromosikannya untuk kemajuan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H