Membangun Indonesia dari Desa, kita orang indonesia biasa saling menghargai setiap orang dengan apresiasi yang bagus tapi dalam hal urusan apresiasi dalam bentuk uang terkadang masih belum bisa melihat dari sisi lain, bagaimana hal itu bisa terjadi bagaimana bisa menghasilkan bagaimana hingga itu menjadi sukses. kita hanya diapresiasi dengan sedikit nominal uang dan banyak sanjungan yang benar benar tidak menghargai jerih payah bangsanya sendiri, bukan berarti segala sesuatu dinilai dengan uang. Tapi jika ini dalam konteks menghasilkan profit kenapa yang terlibat tidak mendapatkan profit, dan lebih parahnya hanya diapresiasi dengan nasi bungkus dan sertifikat yang tak berfungsi apa -apa. semuanya butuh makan dan tidak semuanya yang terlibat adalah berkecukupan.
bagaimana jika dalam perjalanan kehabisan bensin dan tak ada uang sepeserpun, apakah hanya sanjungan yang diberikan ? sedangkan dia terpaksa berhutang bensin yang tak tahu kapan harus dibayar dan memilih masa bodoh saat melewati warung tempatnya berhutang. bukankah ini memilukan ?, lalu bagaimana tanggapan si pemilik warung ?. Semua harus dipikirkan dengan baik, jangan sampai program baik didalamnya ada yang memilukan.Â
Membangun Indonesia dari Desa Bisa, Bisa diwujudkan dengan perencanaan yang baik, progress dan control yang baik, untuk mewujudkan desa maju Indonesia maju, desa membangun Indonesia membangun, desa makmur Indonesia Makmur.
Sebagai Renungan, mana yang lebih dulu.
Orang Tua Membesarkan Anak ?
Orang Tua Merencanakan Masa Depan Anak ?
Ataukah
Anak Membesarkan Orang Tua ?
Anak Merencanakan Masa Depan Orang Tua ?
Sebagai Renungan,Â
Membeli kacang dengan uang Rp. 1.000 + ucapan terimakasih 100 x