Mohon tunggu...
Moch Shofwan
Moch Shofwan Mohon Tunggu... Dosen - Seorang Dosen, Peneliti, dan Penulis

Moch. Shofwan adalah seorang pendidik muda, menamatkan jenjang sarjana pendidikan lulus tahun 2012 di Universitas Negeri Surabaya, kemudian mengambil jenjang Master of Science lulus tahun 2014 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyikapi Potensi Gempa di Surabaya dan Sidoarjo

12 Oktober 2018   08:05 Diperbarui: 27 Februari 2020   09:28 1799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbekal kekuatan intuisinya tersebut mengapa Pusat-Pusat Pemerintahan yang ada di Bumi Nusantara khususnya di Pulau Jawa di letakkan disisi utara Pulau Jawa, tentunya hal ini bukan karena tidak ada unsur kesengajaan tapi karena memang disengaja bahwa sisi Utara Pulau Jawa sangat kecil potensi terjadi Gempa Bumi dengan skala besar.

Efek posistif berita yang beredar bahwasannya Kota Surabaya dan Sidoarjo potensi terjadi Gempa ini diantaranya (1) kita harus waspada bahasa kebencanaanya siapsiaga (preparedness) terhadap apa yang berpotensi terjadi, sebab bumi ini dibentuk atas dasar patahan baik yang bersifat lokal maupun patahan aktif sampai super aktif. Kita dapat membayangkan apa yang terjadi pada dinamika bumi ini jika tidak terdapat patahan. 

Apalagi jika dilihat dari sudut pandang agama, bagi orang yang mengimani bahwa Tuhan sekali berkehendak maka siapapun tidak akan mampu menolaknya seperti lahir, mati, rezeki, jodoh itu semua atas kehendak Tuhan Alloh Swt.

 Sebagai insan yang dikarunia kecerdasan tentunya kita harus sudah melakukan kesiapsiagaan dalam bentuk mitigasi baik struktural maupun non strukturak semisal melakukan edukasi, simulasi, adanya kebijakan dan SOP yang jelas ketika terjadi bencana, penguatan struktur bangunan, dan penyiapan peralatan pendukungnya seperti jalur evakuasi, maintenance terhadap APAR, Hydrant, dan sebagainya apakah sudah dilakukan. 

(2) Kita semua jadi semakin aware terahadap dampak bencana, bencana harus menjadi tugas bersama lintas sektor, kita harus semakin preventif bukan hanya reaktif ketika terjadi bencana kita baru sibuk melakukan perbaikan. Semoga kita semua Bangsa Indonesia khususnya warga Kota Surabaya dan Sidoarjo diberikan keselamatan. Salam tangguh.

Oleh : Moch. Shofwan,  M.Sc. (Dosen PWK Unipa Surabaya,  Alumnus Manajemen Bencana UGM Yogyakarta) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun