Berbekal kekuatan intuisinya tersebut mengapa Pusat-Pusat Pemerintahan yang ada di Bumi Nusantara khususnya di Pulau Jawa di letakkan disisi utara Pulau Jawa, tentunya hal ini bukan karena tidak ada unsur kesengajaan tapi karena memang disengaja bahwa sisi Utara Pulau Jawa sangat kecil potensi terjadi Gempa Bumi dengan skala besar.
Efek posistif berita yang beredar bahwasannya Kota Surabaya dan Sidoarjo potensi terjadi Gempa ini diantaranya (1) kita harus waspada bahasa kebencanaanya siapsiaga (preparedness) terhadap apa yang berpotensi terjadi, sebab bumi ini dibentuk atas dasar patahan baik yang bersifat lokal maupun patahan aktif sampai super aktif. Kita dapat membayangkan apa yang terjadi pada dinamika bumi ini jika tidak terdapat patahan.Â
Apalagi jika dilihat dari sudut pandang agama, bagi orang yang mengimani bahwa Tuhan sekali berkehendak maka siapapun tidak akan mampu menolaknya seperti lahir, mati, rezeki, jodoh itu semua atas kehendak Tuhan Alloh Swt.
 Sebagai insan yang dikarunia kecerdasan tentunya kita harus sudah melakukan kesiapsiagaan dalam bentuk mitigasi baik struktural maupun non strukturak semisal melakukan edukasi, simulasi, adanya kebijakan dan SOP yang jelas ketika terjadi bencana, penguatan struktur bangunan, dan penyiapan peralatan pendukungnya seperti jalur evakuasi, maintenance terhadap APAR, Hydrant, dan sebagainya apakah sudah dilakukan.Â
(2) Kita semua jadi semakin aware terahadap dampak bencana, bencana harus menjadi tugas bersama lintas sektor, kita harus semakin preventif bukan hanya reaktif ketika terjadi bencana kita baru sibuk melakukan perbaikan. Semoga kita semua Bangsa Indonesia khususnya warga Kota Surabaya dan Sidoarjo diberikan keselamatan. Salam tangguh.
Oleh : Moch. Shofwan, Â M.Sc. (Dosen PWK Unipa Surabaya, Â Alumnus Manajemen Bencana UGM Yogyakarta)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H