Itulah fakta dalam masyarakat kita. Praktis dalam berpolitik dan berpolitik praktis, seakan-akan pemilu itu ajang mencari keuntungan dan menuntut pembangunan. Karena fakta di daerah kami, jika warga solid memilih si Anu, pembangunan fasilitas akan mulus. Sebaliknya jika masyarakat hanya sekedar memilih caleg-calegngompreng main dengan foto dan tidak terjun ke masyarakat, pembangunanpun juga macet atau senderung swadaya.
Nah, bila sudah demikian siapa yang harus disalahkan? Pun siapa yang berani menyalahkan kelompok ketiga, kelompok yang apatis dan GOLPUT?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H