Mohon tunggu...
Muhammad Nuryanto
Muhammad Nuryanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya merupakan seorang mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

akan selalu membahas konten dan berita terbaru untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Potensi dan Tantangan Pengembangan Bioenergi dari Hutan dan Lahan Gambut di Kalimantan

29 Desember 2023   22:15 Diperbarui: 29 Desember 2023   22:32 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Dalam kesimpulan, implementasi strategi tambahan dapat membantu maksimalkan potensi bioenergi serta memperkuat peran bioenergi dalam memenuhi kebutuhan energi global. Namun, upaya ini harus dimulai dengan keberpihakan kepada pemangku kepentingan dan inovasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan lokal serta didukung dengan adanya kesadaran dan dukungan dari masyarakat.

Jenis-jenis Gambut
Jenis-jenis Gambut

KESIMPULAN DAN SARAN

 

Kesimpulan 

Bioenergi adalah salah satu alternatif energi yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan mandiri, yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Indonesia memiliki potensi bioenergi yang sangat besar, mengingat luas dan keanekaragaman sumber daya alamnya. Salah satu sumber daya alam yang memiliki potensi bioenergi yang cukup tinggi adalah hutan dan lahan gambut, khususnya di Kalimantan. Hutan dan lahan gambut di Kalimantan merupakan ekosistem penting yang menyimpan karbon, menjaga keseimbangan hidrologis, dan mendukung keanekaragaman hayati. Jenis biomassa yang dapat dikembangkan menjadi bioenergi dari hutan dan lahan gambut di Kalimantan antara lain kayu, serasah, gambut, dan tanaman biofuel, seperti jarak pagar, nyamplung, dan sawit.

Namun, pengembangan bioenergi dari hutan dan lahan gambut di Kalimantan juga menghadapi beberapa tantangan, baik dari aspek teknis, ekonomis, sosial, maupun lingkungan. Dari aspek teknis, pengembangan bioenergi memerlukan teknologi yang canggih, efisien, dan ramah lingkungan, yang belum banyak dimiliki oleh Indonesia. Dari aspek ekonomis, pengembangan bioenergi memerlukan biaya yang besar, baik untuk investasi, operasional, maupun pemeliharaan, yang belum dapat bersaing dengan energi fosil. Dari aspek sosial, pengembangan bioenergi memerlukan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat lokal, yang memiliki hak dan tanggung jawab terhadap pengelolaan hutan dan lahan gambut. Dari aspek lingkungan, pengembangan bioenergi harus mempertimbangkan dampak terhadap ekosistem hutan dan lahan gambut, yang rentan terhadap kerusakan, degradasi, dan kebakaran.

 

Saran 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun