Sama halnya dengan menguasai bahasa Inggris. Tentu tidak hanya sekedar mempelajari tata bahasanya saja, setelah itu mengujinya dalam sebuah tes ujian yang kemudian tingkat keberhasilannya ditentukan oleh nilai-nilai yang bisa jadi adalah hasil dari rekayasa. Tentu, cara efektifnya kita harus sering-sering mendengar dialog berbahasa Inggris, berbicara, mendengar membaca, menulis, dan memahami sehingga kita benar-benar terbiasa dan menjadi bagian kehidupan kita. Mungkin kita akan bertanya, berapa semua biaya dikeluarkan untuk memodali semua itu. Biaya mentoring dan lain-lainnya?
Kita tetap bisa mendapatkan semua fasilitas itu, tentunya dengan biaya yang murah tetapi tetap dengan pembelajaran yang tetap berkualitas. Justru bisa dengan pembelajaran mandiri atau otodidak. Sekarang, kita hidup di era kemudahan akses teknologi dan informasi. Bahkan kemanjaan itu tidak hanya sebatas untuk dinikmati oleh orang-orang yang hidup di kota-kota besar tetapi sekarang sudah merambah sampai pelosok desa-desa. Hampir semua orang mempunyai smartphone/gawai. Harga pun sekarang sudah tidak menjadi kendala. Karena, smartphone bekas dengan spesifikasi bagus bisa didapatkan.
Kita bisa belajar bahasa Inggris dengan strategi memanfaatkan kecanggihan smartphone dengan cara mandiri. Yaitu, dengan menggunakan aplikasi bahasa seperti; Duolingo, Cakap, ABA English, Modly, Hello Talk dan aplikasi belajar baha asing lainnya lainnya. Bahkan dari beberapa aplikasi tersebut, ada yang non berbayar atau offline. Atau kita bisa memanfaatkan Youtube, sebagai salah satu media terbesar dan terkenal.
Youtube mempunyai konten yang cukup lengkap, termasuk pembelajaran bahasa Inggris. kita bisa menyesuaikan apakah itu untuk pemula atau sudah mahir, untuk dewasa atau anak-anak, santai atau serius. Bahkan kita bisa memilih, untuk fokus dalam; memperkaya vocabulary, cara pronunciation, atau grammar? Semua bisa diakses.
Untuk belajar lewat youtube ini, bisa kita lakukan dengan biaya yang sangat murah. Strategi yang kita gunakan bisa dengan memanfaatkan Wi-Fi Umum atau memanfaatkan kuota unlimited. Bahkan, strategi praktis ini bisa lakukan disaat kita sambil bekerja. Pekerjaan apaun bisa, berdagang bahkan sampai bertanipun tetap bisa, tinggal mengatur teknisnya. Seperti yang penulis lakukan.
Penulis, merupakan salah satu orang yang kecewa dengan system pendidikan bahasa Inggris di Indonesia. Nah, langkah yang penulis lakukan adalah sebuah pengalaman dan dilakukan setelah penulis sudah terpaksa terjebak berkecimpung di dunia kerja professional dan mengejar pendidikan S2. Tetapi, tetap ingin meningkatkan bahasa asing, di sela-sela kesibukannya.
Penulis memanfaatkan kesibukannya di kantor dengan memafaatkan Wi-Fi kantor. Sambil mengurus pekerjaannya yang menyibukkan dalam hal teknis di depan layar komputer. Penulis juga membuka layar youtube dengan konten edukasi materi bahasa Inggris. Materi sesuai kebutuhan atau menyesuaikan kondisi agar tetap bisa fokus minimal dua hal, yaitu; menyelesaikan pekerjaan dan menyerap materi, Bahkan kita juga bisa menemukan konten yang. langsung diajar orang luar negeri, sehingga kita tahu bagaimana cara pengucapannya.
Untuk menambah kosakata bisa membuka konten dengan terjemah, mendengar dan memahami bisa membuka diskusi atau vlogf ringan, memahami penulisan bisa membuka konten belajar grammar. Semoga tuilisan dari pengalaman penulis ini, terutama dalam hal teknis pembelajaran bisa bermanfaat bagi pembaca. Wassalamu'alaikum,,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H