Amerika pernah merilis statistik, semakin tinggi jenjang pendidikan orang Amerika, mereka mengaku semakin jauh dari Tuhan. Lulusan SMA paling kuat agamanya, sementara hampir semua lulusan doktoral mengaku ateis.
Stephen Hawking menuduh agama tidak ada dan filsafat sudah mati. Sains terjebak pada kesombongan epistemik. Hume sudah memperingatkan bahwa logika induktif sebagai jalan sains tidak mutlak mewakili kebenaran. Bila Hawking gagal menemukan Tuhan hingga ke Lubang Hitam, bukan berarti Tuhan tidak ada.
Dalam Critique of Pure Reason (1781), Immanuel Kant memberikan tantangan lain: tidak mungkin manusia membedakan antara realitas (nomena) dan persepsi mereka tentang realitas (fenomena).
Stephen Hawking menuduh agama tidak ada dan filsafat sudah mati. Sains terjebak pada kesombongan epistemik. Hume sudah memperingatkan bahwa logika induktif sebagai jalan sains tidak mutlak mewakili kebenaran. Bila Hawking gagal menemukan Tuhan hingga ke Lubang Hitam, bukan berarti Tuhan tidak ada.
Sampai pada akhirnya sains menjumpai sendiri hubungan yang sulit dipisahkan antara otak dan spiritualitas. Temuan ini disebut neuroteologi.
Dalam definisi yang paling sederhana, seperti ditulis Andrew Newberg, neuroteologi mengacu pada bidang keilmuan yang berusaha memahami hubungan antara otak dengan diri religius dan spiritual manusia .
Sisi "neuro" mencakup pencitraan otak, psikologi, neurologi, kedokteran, dan bahkan antropologi. Dan sisi "teologi" mencakup teologi itu sendiri, tetapi juga berbagai aspek yang berkaitan dengan keyakinan, sikap, praktik, dan pengalaman keagamaan.
Neuroteologi juga berkisar dari mempertimbangkan konsep yang sangat esoteris termasuk pertanyaan seputar kehendak bebas, kesadaran, dan jiwa, hingga konsep yang sangat praktis.
Seperti memahami bagaimana otak berfungsi dan hubungan antara spiritualitas dengan kesehatan fisik dan mental. Topik terakhir ini mungkin disebut "neuroteologi terapan."
Bahkan bagi mereka yang tidak beragama dan sekuler, melakukan praktik seperti meditasi dan doa diklaim dapat bermanfaat untuk mengurangi stres dan kecemasan. Andai George Eastman dan Alan Turing dapat berjumpa dengan neuroteologi lebih cepat. ~MNT